Pendidikan

Wisuda Ke-9, Primakara University Cetak Tenaga Kerja IT dan Technopreneurship Terbaik di Bali

 Sabtu, 12 April 2025 | Dibaca: 155 Pengunjung

Tampak Rektor Primakara University, Dr. I Made Artana, S.Kom., MM., di sela-sela Wisuda Ke-9, di Meru, Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (12/4/2025).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Keberadaan Primakara University sebagai kampus IT dan Technopreneurship terbaik di Bali, berhasil mewisuda total 160 wisudawan/ti di wisuda Ke-9.

Primakara University memberikan banyak inspirasi ide dan sangat diperlukan masyarakat Bali, di tengah iklim kompetisi pendidikan dan tenaga kerja di masa depan.

"Wisuda ke-9 Primakara University menjadi istimewa dan kita bekerja keras untuk dapat mewujudkan hal itu. Bukan saja untuk para wisudawan, tetapi juga untuk kami," kata Rektor Primakara University, Dr. I Made Artana, S.Kom., MM., di sela-sela Wisuda Ke-9, di Meru, Sanur, Denpasar Selatan, Sabtu (12/4/2025).

"Primakara University juga sedang berproses di Kementerian Pendidikan Tinggi, dalam rangka penggabungan salah satu universitas di Jakarta. Jika berhasil, Primakara akan memiliki kampus di Jakarta. Kita doakan bersama untuk rencana ini," lanjutnya.

Ditambahkan Dr. Artana, ia dan jajaran dosen di Primakara University terus mengasah bakat mahasiswa/i dan meraih juara lewat kompetisi internasional.

Raihan juara baik level nasional dan internasional. Bahkan, Tahun 2024 sudah ada juara tingkat internasional, yakni di kompetensi The Third CHINA-ASEAN 'Skill Panda' International Skills Competition di bidang New Energy Vehicle (NEV) Technology.

Kompetisi dimaksud diselenggarakan oleh ICCM, yang bekerja sama dengan Sichuan Education dan diikuti oleh 40 tim, yang terdiri dari 2 mahasiswa dan satu mentor per tim, mewakili 9 negara berbeda di kawasan ASEAN dan China.

Diketahui, tim mahasiswa Primakara University beranggotakan dua mahasiswa informatika; Anak Agung Gede Bagus Abi Wiguna dan Ezy Fathurohman, di dampingi mentor I Nyoman Yudi Anggara Wijaya, S.Kom., MT., selaku Kaprodi Informatika Primakara University.

"Hal penting lainnya, sekarang dosen-dosen di Primakara University menuju tahapan ke S3. Salah satu pendekatan kami dengan mendorong para dosen berkuliah, kalau bisa kuliahnya di luar negeri. Sekarang ada sekitar 14 orang, di mana 60 persen kuliah di luar negeri (China, Australia, hingga Eropa)," ujar Artana.

Ia menegaskan alumnus Primakara University, harus mampu memberikan kontribusi di mana pun mereka bekerja. Tidak saja bekerja di sektor formal, tetapi informal yang akan membantu pemerintah dalam pengentasan pengangguran ke depan. Rata-rata banyak yang sudah kerja sebelum di wisuda.

"Jadi sekitar 72 persen ada yang bekerja sebelum di wisuda, baik di sektor profesional dan berbisnis. Kedepannya tidak saja soal serapan di tenaga kerja, tapi kelayakan sebagai tenaga kerja. Artinya, mereka agar mampu bersaing dan bekerja di perusahaan atau pengusaha secara layak," tegasnya.

Dr. Artana menambahkan potensi pekerjaan saat ini seperti bekerja di perusahaan luar negeri, tetapi dikerjakan dari rumah di Indonesia.

"Kerja di sini (Indonesia), tetapi perusahaannya ada di luar negeri. Tentu saja dapat menguntungkan anak-anak kita di sini, dengan nilai mata tukar rupiah terhadap dollar, gaji mereka sangat cukup untuk kehidupan sehari-hari di Indonesia," ungkapnya.

Melalui momentum wisuda Ke-9 dengan tema A New Dawn The Path To Greatness, yang memiliki pesan ajakan untuk para wisudawan/ti untuk meningkatkan dan meraih kejayaan masing-masing.

"Sekarang adalah era mereka, era jayanya mereka. Mari raih kejayaan itu, bersama Primakara University. Selain itu, Primakara University dorong mahasiswa ciptakan tenant untuk berbisnis. Mereka dibina supaya berhasil, yang dibina banyak. Yang resmi ada dua di wisuda: Pembinaan Coding dan Tria Aksesoris," tegasnya. 

Sementara itu, Dr. Artana juga memberikan dukungan terhadap Surat Edaran (SE) Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah, di mana secara tegas Gubernur Bali Wayan Koster telah melarang dan mengawasi ketat produksi air kemasan di bawah satu liter di seluruh wilayah Bali. Selain itu, Gubernur Koster telah mempersiapkan sanksi sosial terhadap pihak yang melanggar aturan terkait.

"Tentu saja kami sangat mendukung hal itu (SE Nomor 9 Tahun 2025 tentang Gerakan Bali Bersih Sampah-red), kita dukung lewat berbagai hal. Salah satunya, mahasiswa kita menjuarai lomba inovasi, Pesona Plastik juara 1 nasional Kemenpora RI, terhadap daur ulang plastik," demikian tegasnya. 012

 


 


TAGS :