Ekonomi
Visi-misi Provinsi Bali 2025-2030, Pertanian Diprioritaskan, Pariwisata Diandalkan
Senin, 16 Desember 2024 | Dibaca: 1289 Pengunjung
Oleh Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE.,SE.,M (Dekan Fak. Ekonomi & Bisnis Undiknas Denpasar)
Visi-misi Provinsi Bali 2025-2030 menitikberatkan pada pembangunan yang seimbang antara sektor pertanian dan pariwisata, dua pilar utama ekonomi Bali, yang dapat dimaknai bahwa visi tersebut mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk mewujudkan Bali yang mandiri secara pangan dan tetap menjadi destinasi wisata kelas dunia. Pendekatan ini dirancang untuk menjaga keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan Bali, sekaligus mengatasi tantangan yang muncul akibat ketergantungan berlebih pada sektor pariwisata.
Pertanian menjadi prioritas utama dalam visi ini, dengan fokus pada revitalisasi sektor agraris yang selama ini menjadi tulang punggung kehidupan masyarakat Bali. Pemerintah Provinsi Bali berkomitmen untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui modernisasi teknologi dan penerapan praktik pertanian berkelanjutan. Program-program seperti penyediaan alat dan mesin pertanian modern, pelatihan bagi petani, dan pengembangan infrastruktur irigasi akan diintensifkan. Selain itu, pemerintah juga akan memperluas akses pasar bagi hasil pertanian lokal, termasuk melalui digitalisasi dan promosi produk unggulan seperti beras Bali, buah-buahan tropis, dan kopi Kintamani.
Diversifikasi komoditas pertanian juga menjadi bagian penting dari misi ini. Bali tidak hanya fokus pada produksi pangan, tetapi juga mendorong pengembangan sektor hortikultura, perikanan darat, dan peternakan. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja baru di pedesaan. Dalam rangka mencapai tujuan ini, pemerintah akan membangun pusat-pusat distribusi dan pengolahan hasil pertanian, sehingga produk lokal dapat bersaing di pasar nasional dan internasional.
Penguatan sistem pertanian berbasis kearifan lokal juga menjadi perhatian utama. Pemerintah berencana untuk melestarikan tradisi subak sebagai warisan budaya dunia yang diakui UNESCO. Program pelindungan lahan pertanian dari alih fungsi menjadi kawasan non-pertanian akan diperketat melalui regulasi yang lebih tegas. Dengan langkah ini, diharapkan generasi muda Bali akan kembali tertarik untuk terjun ke sektor pertanian, yang selama ini dianggap kurang menarik dibandingkan sektor lainnya.
Di sisi lain, sektor pariwisata tetap diandalkan menjadi bagian penting dari visi pembangunan Bali 2025-2030. Pariwisata akan dikembangkan dengan pendekatan yang lebih berkelanjutan, sejalan dengan prinsip Tri Hita Karana yang menjadi filosofi hidup masyarakat Bali. Pemerintah akan mendorong pengembangan wisata berbasis komunitas, seperti agrowisata dan ekowisata, yang dapat mengintegrasikan sektor pertanian dan pariwisata. Dengan pendekatan ini, wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam Bali, tetapi juga belajar tentang budaya dan tradisi lokal yang berkaitan dengan pertanian. Pemerintah juga akan meningkatkan kualitas destinasi wisata dengan memperhatikan aspek lingkungan. Program seperti pengelolaan sampah plastik, konservasi kawasan pesisir, dan pelestarian terumbu karang akan terus dilanjutkan. Selain itu, infrastruktur pariwisata akan diperbaiki, termasuk pengembangan jaringan transportasi yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing Bali sebagai destinasi wisata yang nyaman dan berkelas dunia.
Dalam visi-misi 2025-2030, Pemerintah Provinsi Bali juga berkomitmen untuk memperkuat peran masyarakat lokal dalam pembangunan. Program pemberdayaan komunitas adat dan desa pakraman akan diintegrasikan dalam pelaksanaan visi-misi ini. Desa adat akan dilibatkan dalam pengelolaan wisata berbasis budaya dan pertanian, sehingga manfaat ekonomi dapat dirasakan langsung oleh masyarakat setempat. Selain itu, pendidikan berbasis agribisnis dan pariwisata akan diperkenalkan di sekolah-sekolah untuk mempersiapkan generasi muda Bali menghadapi tantangan masa depan. Aspek keberlanjutan menjadi benang merah dalam seluruh program yang dirancang untuk 2025-2030. Pemerintah Bali berkomitmen untuk mencapai target pembangunan yang ramah lingkungan, termasuk melalui pengurangan emisi karbon dan penggunaan energi terbarukan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk menjaga Bali tetap hijau dan lestari, sehingga dapat diwariskan kepada generasi mendatang.
Dengan visi-misi ini, pemerintah berharap dapat menciptakan Bali yang mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan. Prioritas pada sektor pertanian bukan berarti mengesampingkan sektor pariwisata, tetapi justru memperkuat fondasi ekonomi Bali secara keseluruhan. Dengan sinergi yang harmonis antara pertanian dan pariwisata, Bali diharapkan mampu menghadapi tantangan global dan tetap menjadi pulau yang istimewa di mata dunia.*
TAGS :