Lingkungan
TPAKD Bangli Kembangkan Demplot Bawang Merah dan Kelola Bank Sampah
Senin, 16 Januari 2023 | Dibaca: 508 Pengunjung
Sekda Kab. Bangli IB Gede Giri Putra, Deputi Dir. Manajemen Strategis, EPK dan Kemitraan Pemda OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Budi Susetiyo, dan Kepala Dinas PKPP Kab. Bangli Alit Parwata, panen demplot bawang merah TPAKD Kab. Bangli.
Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), mendorong perekonomian masyarakat melalui pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), termasuk mengembangkan ekonomi daerah, serta penguatan sektor ekonomi prioritas.
TPAKD merupakan forum koordinasi antar instansi dan pemangku kepentingan dalam tujuan meningkatkan perluasan akses keuangan masyarakat di daerah.
Salah satu perhatian TPAKD menyasar wilayah di Kabupaten Bangli bersama Sekretaris Daerah Kabupaten Bangli Ir. Ida Bagus Gede Giri Putra, MM., Deputi Direktur Manajemen Strategis, EPK, dan Kemitraan Pemda OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Budi Susetiyo, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Bangli Made Alit Parwata, Kepala Bagian CSR PT BPD Bali Anak Agung Gede Agung, Direktur PT Madubaru Sigit Himawan, Event Lead Inaproduct Timotius Retno Andrean, dan Ketua Kelompok Tani Pilot Project Program TPAKD Bangli.
"OJK kedepannya mendorong adanya kolaborasi dari pihak lain, seperti Balai Besar POM Denpasar yang akan melaksanakan sosialisasi terkait izin edar pangan olahan UMKM," terang Budi Susetiyo, Senin (16/1/2023).
Di wilayah Provinsi Bali, keberadaan TPAKD telah terbentuk lengkap di tingkat kabupaten, kota, dan provinsi sejak Tahun 2020. Di mana setiap TPAKD mempunyai program yang mendukung program inklusi keuangan secara nasional dan berdasarkan produk unggulan daerah.
Seperti di Kabupaten Bangli, ada 2 program TPAKD, yaitu 1. KUR klaster kepada petani bawang merah dalam rangka perluasan kawasan bawang merah dan 2. program pengelolaan sampah melalui bank sampah yang dikonversi menjadi tabungan BNI dan tabungan emas Pegadaian.
KUR klaster petani bawang merah, untuk pelaksanaannya menunjuk 5 pilot project sebagai percontohan bagi kelompok tani lainnya.
Hal terkait diinisiasi Pemkab Bangli, yang juga memperkenalkan KUR Mesari atau membangun masyarakat Bali, sebagai program Kredit atau Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) dari PT BPD Bali.
"Maka pendampingan yang intensif, sosialisasi, dan kemudahan akses permodalan diharapkan petani kedepannya tidak bergantung pada rentenir lagi. Tidak hanya dari sisi akses permodalan, kelompok tani juga sudah dibekali dengan pendampingan dari Dinas Pertanian Kabupaten Bangli," terangnya.
Di sektor pertanian, disampaikan pula bahwa PT Madubaru aktif memberikan edukasi dan memantau penggunaan pupuk hayati majemuk cair yang diharapkan mampu menekan harga produksi.
"Guna meningkatkan inklusi keuangan dan membangun ekosistem bisnis riil dari hulu ke hilir dapat tercapai. TPAKD Kabupaten Bangli optimis dapat memperluas kawasan bawang merah sebagai produk unggulan Kabupaten Bangli," ucapnya.
Maka dari itu, akses permodalan yang sudah didukung penuh oleh PT BPD Bali, proses produksi yang didampingi dari Dinas Pertanian, dan PT Madubaru, hingga pemasaran produk dari Inaproduct sebagai direktori produk UMKM Indonesia. 012
TAGS :