Politik

Tak Kenal Lelah, De Gadjah Bangkit Berjuang Demi Prabowo-Gibran

 Rabu, 14 Februari 2024 | Dibaca: 795 Pengunjung

Ketua TKD Prabowo-Gibran Bali Made Muliawan Arya, alias De Gadjah tetap optimis Paslon Nomor Urut 02 Prabowo-Gibran raih suara maksimal di Bali, Rabu (14/2/2024).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Meski dilanda kondisi kurang fit akibat kelelahan dan diduga gejala Demam Berdarah (DB), perjuangan hingga pencoblosan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 23 di SD 1 Pemecutan, Denpasar Barat, konsisten dilakukan Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya, SE., MH.

"Saya saja yang sudah setahun terakhir berjuang, saat jelang pemilihan tumbang juga. Ini saja baru buka infus agar bisa saya datang ke sini," ujar pria yang biasa siapa De Gadjah ini, Rabu (14/2/2024).

Semangat juang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 dari Prabowo-Gibran menjadi inspirasi De Gadjah, termasuk untuk para pendukungnya di tingkat bawah. De Gadjah sendiri juga merupakan Calon Anggota DPRD Bali Provinsi Bali Dapil Denpasar. Ia yakin semua jalan terbaik telah diatur Tuhan Yang Maha Esa.

"Sempat (menjalani perawatan di rumah sakit). Saat balik dari Jakarta, lalu diinfus (diduga kecapean dan gejala Demam Berdarah). Saya serahkan kepada masyarakat dan Tuhan Yang Maha Esa," tegasnya.

Sedangkan, melihat koalisi Prabowo-Gibran di tingkat pusat, dari dukungan Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, Partai Amanat Nasional (PAN), hingga PSI, tentu membuat koalisi gemuk ini menjadi lebih optimis ketimbang Pasangan Calon  (Paslon) lainnya. 

Termasuk melihat dukungan jutaan masyarakat Indonesia yang beralih mendukung Prabowo-Gibran atas penilaian mereka langsung dari debat Capres dan Cawapres, hingga kampanye turun ke daerah-daerah yang sangat fantastis didukung masyarakat dan generasi muda.

"Berdasarkan koalisi yang solid dan animo tinggi masyarakat, serta dukungan generasi milenial dan Z. Kami optimis, ya menurut kami bukan tidak mungkin kami bisa mengalahkan pasangan calon (Paslon) Ganjar-Mahfud. Kami juga harus realistis juga, tapi kira-kira beda tipis target minimal sekitar 40% suara (Bali). Yang penting tidak ada kecurangan-kecurangan lain," tegasnya.

SOAL DIRTY VOTE
De Gadjah menanggapi santai tentang film dokumenter Dirty Vote yang diluncurkan pada saat masa tenang. 

"Dari tiga pembicara film, (diduga) satu orang tidak pernah menulis karya ilmiah. Mereka malah mempertaruhkan profesionalismenya mengajar sebagai dosen yang membuat mahasiswa-mahasiswi menjadi pintar, tapi justru membuat film tidak jelas," katanya.

De Gadjah berdasarkan sumber terpercayanya menilai film Dirty Vote, diduga untuk mengalihkan suara pendukung 02 kepada Paslon lain. Sayangnya pengaruhnya masih jauh dari harapan. Justru sebaliknya semakin memperkuat dukungan Paslon 02.

"Diduga setelah dicek lewat SINTA, itu malah dosen abal-abal semua. Ya jelaslah (film pesanan-red). Kan sudah tahu mereka mau kalah, jelas pesanan lah. Saya saja kena fitnah. Ya mereka sudah tahu akan kalah, sehingga segala macam usaha di capai. Sekarang masyarakat tidak ada bodoh, masyarakat sudah pintar-pintar semua," tutupnya. 012


TAGS :