Hiburan

Sthala Ubud Village Jazz Festival Ke-11, Kolaborasi Unik dan Berkualitas

 Kamis, 25 Juli 2024 | Dibaca: 338 Pengunjung

Suasana panitia menjelaskan agenda Sthala Ubud Village Jazz Festival, yang digelar mulai 2-3 Agustus 2024, Kamis (25/7/2024).

www.mediabali.id, Gianyar. 

Ubud Village Jazz Festival (UVJF) Ke-11 segera diadakan di Sthala Ubud Porfolio Hotel mulai 2-3 Agustus 2024.

Sthala Ubud menjadi sponsor utama UVJF 2024, sehingga nama festival tahun ini resmi menjadi Sthala Ubud Village Jazz Festival.

Bermula dari konser jazz kecil dan sesi jam session sebagai bagian dari kolaborasi antara Yuri Mahatma dan Anom Darsana, mereka lalu membuat Festival Jazz Internasional. UVJF telah terselenggara 11 tahun sejak festival pertama pada Tahun 2013, kecuali Tahun 2020 karena pandemi.

"Festival kami bukan melulu bisnis, tetapi komitmen dan kualitas menjadi yang utama. UVJF menjadi platform untuk mengekspresikan komitmen kami terhadap ide dan konsep. Hal ini yang membuat kami sangat unik," ujar Anom Darsana, Kamis (25/7/2024).

Menurut Anom, Jazz memang kompleks dan canggih, tetapi tetap saja Jazz adalah musik.

"Ya bukan matematika atau ilmu roket sains. Ia (musik Jazz) tetap harus menjaga hubungan emosional dengan para pendengarnya," ucapnya.

Yuri Mahatma menambahkan UVJF sebagai satu-satunya festival jazz di Indonesia yang hanya mengusung musik jazz. Yuri juga konsisten mengedukasi masyarakat terhadap musik jazz.

"Jazz adalah bentuk musik yang membutuhkan tingkat apresiasi tertentu dari para penonton untuk menikmatinya. Bagi musisi jazz, hakikat jazz adalah kebebasan melalui improvisasi atau interpretasi. Untuk menafsirkan, kita perlu terliterasi tentang beberapa topik. Topiknya, sejarahnya, filsafatnya, dan sebagainya. Tidak mungkin seseorang bisa mengaku dia musisi jazz, hanya karena bisa memainkan beberapa lick yang bagus," katanya.

Yuri Mahatma mengatakan UVJF menjadi wadah kreativitas yang terus berproses. Setiap tahun selalu ada musik jazz yang baru.

"Total sehari ada 8 pertunjukan di tiga panggung. Ada 17 pertunjukan, juga ada satu bigband beranggotakan 23 orang. Kami ada kerja sama dengan Rusia dan tahun ini akan ada memupuk spirit jazz antar negara dan menandatangani MoU," bebernya.

Di lain sisi, Lasta Arimbawa selaku GM Sthala menegaskan Sthala memiliki 143 kamar dan merupakan trend untuk meeting di Ubud. Sthala turut aktif terhadap eksistensi UMKM Bali. Sebelumnya, Sthala pernah mengadakan charity.

"Sekarang kami bekerja sama dengan Sungai Watch dan banyak lagi kegiatan seperti itu. Marriott tidak mesti mempertimbangkannya dari sisi bisnis," katanya.

Artis UVJF tahun ini diisi talenta luar biasa: Adien Fazmail Quinteto (Indonesia), Benny Irawan Trio (Indonesia), Claude Diallo bersama Indra Gupta dan Gustu Brahmanta (Swiss-Indonesia), Collective Harmony (Indonesia), Eric Chong Trio bersama Kanhaiya (Hongkong-Indonesia), FAWR (Indonesia), Galaxy Bigband (Indonesia), Jazz Centrum (Indonesia), New Centropezn (Rusia), Noe Clerc Trio (Perancis), Rodrigo Parejo Quartet (Spanyol-Indonesia), Simone Prattico Trio (Italia), Uwe Plath Quartet (Jerman), Zagorski-Skowronski Project feat. Kajetan Galas (Polandia).

Penonton akan tercengang melihat tempat UVJF yang dirancang tim arsitek UVJF. Panitia UVJF turut mengapresiasi dan berterima kasih kepada Klick Swantara Putra dan Diana Surya, yang merupakan CEO Archimetriz.

Mengenai tiket dibeli secara online: www.ubudvillagejazzfestival.com
atau di lokasi saat festival berlangsung. Kemudian, gratis masuk untuk anak-anak di bawah 12 tahun yang didampingi oleh orang dewasa.

Uwe Plath selaku musician dari bigband Jerman merasa seperti perwakilan dari negara Eropa dan duta besar. "Kami mendukung dan mengajar musisi muda dari usia 8 tahun. Kami datang bersama pemain muda dari Jamaika dan Jerman dan membawa musisi jazz muda. Murid-murid saya berumur 17-18 tahun, ada juga berumur 11 tahun akan tampil. Jadi, memberikan akses kepada anak-anak untuk memiliki platform pentas," pungkasnya. 012

 

 


TAGS :