Bahaya narkoba di Bali tak hanya ditangani oleh pihak Kepolisan RI (POLRI) dan Badan Narkotika Nasional (BNN), namun kini juga diperhatikan oleh banyak desa adat. Karena itu elemen masyarakat dan peran Majelis Desa Adat dipadang strategis. Upaya pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba dapat dicapai dengan hasil maksimal apabila dilaksanakan secara terkoordinasi dan terintegrasi dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Kegiatan pembinaan dan sosialisasi penyalahgunaan narkoba yang memiliki arti yang sangat penting dan strategis dalam upaya untuk mengoptimalkan pemberdayaan potensi masyarakat untuk terlibat secara langsung dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba. Diharapkan kedepannya dengan adanya dasar hukum berupa hasil keputusan Paruman Desa 'pararem' yang telah dibuat akan meningkatkan kekuatan Desa Pakraman dalam upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di wilayah mereka masing-masing.

Silaturahmi Polda Bali yang diinisiasi Ditintelkam Polda Bali dengan menggandeng Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Kota Denpasar, bertempat di Warung Mina, Renon berdiskusi terkait peran Desa Adat dalam mendukung Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) dan legalitas pararem (aturan adat Bali) dalam hukum formal.

Kegiatan ini bertujuan untuk menjalin silaturahmi, kolaborasi dengan MDA Kota Denpasar agar berperan aktif mendukung Polda Bali dan Program ASTA CITA Pemerintah untuk mencegah  dan memberantas peredaran narkoba dan menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025.

Dalam kesempatan tersebut Ketua MDA Kota Denpasar mengucapkan rasa terimakasih dan berharap kedepannya Polda Bali melalui Ditintelkam Polda Bali bisa selalu berkolaborasi dan komunikasi dalam hal menjaga keamanan di Bali.007