Lingkungan
Program Kontribusi Wisatawan Diyakini Tambah PAD Bali, Diprediksi Sumbang Rp 31,5 Milliar Tahun 2023
Jumat, 03 Februari 2023 | Dibaca: 434 Pengunjung
Sosialisasi digelar Dispar Prov. Bali untuk percepatan program kontribusi wisatawan, Jumat (3/2/2023).
Wisatawan domestik dan mancanegara masih memfavoritkan Bali, sebagai Daya Tarik Wisata (DTW) untuk mereka kunjungi. Oleh karenanya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali berharap setiap komponen masyarakat untuk bersama-sama menjaga alam dan budaya Bali yang adi luhung, sehingga mampu memacu pariwisata kedepannya.
Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali, mengadakan sosialisasi dan mempercepat program kontribusi wisatawan terhadap para pelaku industri.
“Tujuan dari mengumpulkan para pelaku industri pariwisata ini adalah untuk mempercepat berjalannya program kontribusi wisatawan, khususnya wisatawan mancanegara sesuai dengan Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kontribusi Wisatawan, dan Pergub Nomor 27 Tahun 2020," ujar Kepala Dispar Prov Bali. Tjok Bagus Pemayun di Kantor Dispar Prov. Bali, Jumat (3/2/2023).
Kadispar Bali Tjok Bagus menambahkan kebijakan terkait mengingat sebagai destinasi wisata, perekonomian di Bali hanya mengandalkan sektor pariwisata. Sebab, Bali tidak mempunyai Sumber Daya Alam (SDA) seperti provinsi yang lainnya, baik minyak bumi dan gas.
Pemprov Bali belum memperoleh secara signifikan pendapatan dari jasa pariwisata, di mana APBD Bali hanya bersumber dari pajak kendaraan bermotor.
Oleh karena itu, keberadaan Perda Nomor 1 Tahun 2020 tentang Kontribusi Wisatawan, dan Pergub Nomor 27 Tahun 2020 menjadi bentuk kepedulian terhadap pariwisata Bali, bertagline 'pariwisata budaya' yang berkualitas dan bermartabat.
Tjok Bagus juga berharap bagi wisatawan yang melancong di Bali, supaya dapat berpartisipasi memberikan kontribusi secara sukarela. Hal ini pula sebagai wujud kepedulian menjaga alam, budaya, dan lingkungan di Bali.
“Ini sifatnya sukarela, tidak ada unsur pemaksaan. Wisatawan menyumbang langsung dengan cara men-scan barcode aplikasi We Love Bali yang sudah disediakan di hotel-hotel, mobil transport, daya tarik wisata, restoran dan lain-lain, yang ada di seluruh Bali, dan mereka tinggal mentransfer nominal yang disumbangkan,” ucapnya.
Baca juga:
Jokowi Resmikan Proyek Prioritas di Bali
Diterangkan Tjok Bagus, mengenai kebijakan kontribusi pariwisata telah diluncurkan pada 29 Juli 2022, dan kebijakan ini tidak memberatkan pelaku atau industri pariwisata.
Para pelaku dan industri pariwisata hanya mendorong dan mengarahkan wisatawan untuk berkontribusi dalam menjaga alam, budaya, dan lingkungan Bali hingga meningkatkan destinasi.
“Asumsi kami, kontribusi wisatawan ini 5 persen dari target sebanyak 4,5 juta wisatawan asing ke Bali, yakni akan mampu menyumbang sebanyak Rp 31,5 miliar PAD Bali di Tahun 2023 ini. Ini baru asumsi sambil jalan, nanti akan dilakukan evaluasi per minggu, termasuk payment gateway,” terangnya lagi.
Ketua Tim Percepatan Kontribusi Pariwisata I Gusti Agung Rai Suryawijaya mengatakan sebelumnya telah melakukan testimoni terhadap sejumlah wisatawan. Ia menilai para wisatawan menyambutnya dengan antusias.
"Mereka sangat antusias membantu sepanjang kontribusi mereka itu kegunaannya dilakukan secara transparan,” ucap Agung Rai sekaligus Ketua PHRI Badung ini.
Dikatakan Agung Rai, bahwa Gubernur Koster dalam membangun Bali sesuai dengan visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali, menata secara fundamental untuk menciptakan pariwisata yang berkualitas dan bermanfaat. Maka itulah, dibutuhkan kesadaran kolektif dalam menjaga pariwisata budaya di Bali.
"Di dalam empat tahun kepemimpinan Bapak Gubernur Koster, ekosistem pariwisata diperhatikan betul dengan membangun infrastruktur terkoneksi baik itu darat, laut, dan udara. Bahkan, membangun objek wisata, seperti Turyapada Tower, Pusat Kebudayaan Bali, penataan kawasan Besakih, hingga rencana pembangunan paramount di Jembrana. Ini langkah nyata Gubernur Koster untuk menciptakan Bali the Best Destination in the World,” paparnya.
Ketua Indonesia Hotel Manager Association (IHGMA) Bali Yoga Iswara menyampaikan apabila kontribusi ini bersifat sukarela untuk wisatawan memberikan kepedulian dalam menjaga alam, budaya, dan lingkungan Bali lebih lanjut.
“Ini bukan hanya tugas dari masyarakat dan pemerintah Bali, akan tetapi semua pihak. Termasuk wisatawan. Sifatnya yang sukarela ini untuk mengajak wisatawan yang memiliki emosi khusus, dalam merestorasi Bali. Ini langkah yang sangat luar biasa untuk bersama-sama menjaga,” katanya tegas.
Ia mencontohkan beberapa kondisi Bali yang perlu diperhatikan, dimulai dari ketersedian air bersih, sampah, hingga menjaga sumber air.
“Nah inilah yang kita ajak secara bersama-sama dengan mengajak wisatawan untuk ikut berpartisipasi secara positif menjaga Bali,” demikian pungkasnya. 012
TAGS :