Peristiwa
Polda Bali Petakan TPS Rawan, Siapkan Ribuan Personel di Pilkada 2024
Sabtu, 29 Juni 2024 | Dibaca: 372 Pengunjung
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.IK., MH., menekankan Polda Bali telah mempersiapkan ribuan personel untuk mengamankan Pilkada 2024, Sabtu (29/6/2024).
Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan, S.IK., MH., menekankan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten/Kota pada 27 November 2024 supaya berjalan tertib dan kondusif.
Kombes Pol. Jansen menambahkan untuk meningkatkan pemahaman jelang Pilkada 2024 tentu diperlukan sosialisasi ke masyarakat di setiap Kabupaten/Kota, sehingga diharapkan terwujud keamanan di Bali. Dari sisi kesiapan, Polda Bali telah menyiapkan ribuan personel untuk antisipasi gangguan di lapangan.
"Polda Bali untuk personel yang disiapkan dalam pengamanan Pilkada serentak, total Satgas Polda Bali sebanyak 2.617, dari Satgas Operasi Polresta Denpasar sebanyak 7.481 personel. Kami juga dibantu 13.481 dari Linmas, dan 457 dari TNI. Para personel akan ditempatkan di setiap TPS. TPS juga sudah dikategorikan untuk TPS kurang rawan, rawan, dan sangat rawan. Mayoritas TPS di Bali dipetakan dalam kategori kurang rawan," ujarnya, usai menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) Provinsi Bali di Gedung PWI, Lumintang, Denpasar, Sabtu (29/6/2024).
Kombes Pol. Jansen yang juga Mantan Kapolresta Denpasar ini menegaskan berkaca dari pemilihan sebelumnya, baik Pilpres dan Pileg 2024 bahwa kondisi Bali tergolong aman.
"Yang rawan (TPS) ada di beberapa titik, ada di Denpasar, Tabanan, dan beberapa titik yang ada pemilihan Bupati," katanya.
Sementara itu, semua Pilkada sebelumnya telah berjalan aman dan terkendali. "Pada prinsipnya kami persuasif, kita jamin dan pastikan apapun bentuk gangguan keamanan, sebelum dilakukan langkah penindakan sudah dilakukan antisipasi dan pemetaan dari BNPT, hingga Densus 88," katanya.
Kombes Pol. Jansen dalam HPN Provinsi Bali 2024 mengajak masyarakat dan wartawan untuk memerangi berita bohong atau hoax.
"Kemajuan teknologi sekarang, setiap orang bisa menjadi penyebar informasi. Ini peran kita jangan sampai media yang terpercaya justru ikut-ikutan. Jangan sampai menyebarkan berita yang meresahkan di media sosial. Kita harus bisa memfilter," pungkasnya. 012
TAGS :