Peristiwa
Pesta Kembang Api Ganggu Upacara Adat di Pantai Berawa, Luh Djelantik Protes ke Pengelola Beach Club
Selasa, 15 Oktober 2024 | Dibaca: 235 Pengunjung
Diduga dalam upacara mendak dewata yang diadakan masyarakat di Pantai Berawa, Tibubeneng Kec. Kuta Utara, Badung, justru terganggu akibat pengelola beach club yang melakukan pesta kembang api.
Ramai pesta kembang api di salah satu beach club di wilayah Pantai Berawa, Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, diduga bertepatan dengan aktivitas warga yang sedang melakukan upacara yadnya mendak dewata.
Peristiwa ini sangat disesalkan umat Hindu yang ramai memberikan komentar negatif di media sosial Instagram (IG). Sebab, saat upacara mendak dewata diadakan malam hari, diduga pemilik Beach Club tidak menunda pesta kembang api, bahkan dengan 'gelap mata' menyalakan kembang api di sekitar areal upacara mendak dewata, yang dianggap menganggu kesakralan dan prosesi yang diduga sedang dipimpin Ida Rsi.
Kejadian ini secara tegas dikomentari anggota terpilih DPD RI Perwakilan Provinsi Bali, Ni Luh Djelantik, yang mana dia sangat menyayangkan pesta kembang api di saat berlangsungnya upacara mendak dewata.
"Di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung. Sangat disayangkan ada oknum beach club di wilayah Pantai Berawa menolak menunda kegiatan kembang api disaat Ida Rsi sedang melaksanakan proses upacara adat," terang Luh Djelantik yang ditulis di akun resmi IG-nya @niluhdjelantik, Selasa (15/10/2024).
Senator Dapil Bali Periode 2024-2029 ini menuliskan bahwa sangat penting adanya toleransi untuk saling menghormati. Ibaratkan di mana langit dipijak, di sana langit dijunjung. Pihaknya juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait atas masalah serius ini. Etika dan adab pihak yang menggelar pesta kembang api ini harus diberikan pelajaran penting.
"Pagi ini (Selasa-red) Mbok Ni Luh berkomunikasi dengan kelian adat Desa Tegal Gundul terkait kejadian ini. Mbok Ni Luh meminta agar pihak beach club @finnsbeachclub dapat segera mengklarifikasi, meminta maaf kepada masyarakat Bali. Segera setelah mbok pulang ke Bali, mbok akan menemui pihak manajemen beach club," tegasnya.
Pengelola lokal atau asing beach club di Bali, juga supaya memperhatikan situasi dan kondisi di sekitarnya. Terlebih bila ada upacara adat agama Hindu, yang mana Pulau Bali dan budaya dimiliki sangat berkaitan erat, begitu pula pariwisata di Bali. Sehingga patut seluruh komponen untuk saling menjaga.
"Untuk ke depannya, jadwal kembang api, musik keras atau apapun itu yang menganggu proses upacara harus dihentikan saat upacara adat berlangsung. Ingat rejeki kalian tidak akan berkurang jika kalian menghormati adat istiadat tempat kalian mencari nafkah," tandasnya. 012
TAGS :