Ekonomi
Perum Bulog Gelar IIRC 2024, Hadapi Tantangan dan Ketahanan Industri Perberasan Dunia
Kamis, 19 September 2024 | Dibaca: 417 Pengunjung
Pembukaan Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024 sebagai event internasional tahunan pertama yang digelar Perum BULOG. Hal ini sebagai kepedulian terhadap komoditi pangan beras, Kamis (19/9/2024).
Indonesia International Rice Conference digelar oleh Perum BULOG, di Nusa Dua Bali pada 19-21 September 2024.
Perum BULOG menggelar kegiatan ini sebagai bentuk kesadaran dalam menghadirkan isu ketahanan pangan dari produk beras di tengah banyaknya tantangan global.
Hal ini merupakan concern BULOG untuk mengajak berbagai pihak yang ikut serta dalam industri perberasan untuk mengangkat tema dimaksud. Kegiatan dihadiri ratusan pelaku industri perberasan dari 16 negara di belahan dunia.
Indonesia International Rice Conference (IIRC) 2024 ini dibuka langsung oleh Sonya Mamoriska Harahap selaku Direktur Transformasi dan Hubungan Kelembagaan BULOG.
Sonya mengatakan International conference ini secara langsung membahas isu-isu penting, seperti perubahan iklim, gangguan ekonomi dan ketegangan geopolitik yang memperumit lanskap produksi dan distribusi beras di dunia.
“Ketahanan dalam konteks ini berarti lebih dari sekedar kelangsungan hidup, hal ini berarti mampu bertahan di tengah kesulitan dengan mengembangkan dan menerapkan solusi inovatif yang dapat mempertahankan produksi beras dalam menghadapi tantangan global ini,” ucap Sonya pada welcoming speech IIRC 2024, Kamis (19/9/2024).
Sonya mengungkapkan tantangan atas kebutuhan mendesak akan pendekatan produksi beras yang berketahanan dan adaptif.
Ia menekankan berbagai elemen juga harus menyadari bahwa metode pertanian dan distribusi tradisional mungkin tidak lagi memadai dalam menghadapi ancaman yang terus berkembang ini.
"Jelas bahwa untuk menjamin masa depan beras, kita memerlukan solusi inovatif, berkelanjutan, dan kolaboratif yang dapat membantu kita mengatasi tantangan global ini. Maka itu, dalam kegiatan rice conference ini, kami mengundang berbagai pihak mulai dari pelaku industri perberasan, regulator pemerintahan hingga akademisi untuk membahas isu ini secara komperhensif," ungkap Sonya.
Carolyn Turk sebagai Country Director untuk Indonesia and Timor-Leste, East Asia and Pacific, World Bank juga dalam keynote speech-nya mengatakan keberadaan komoditi beras merupakan komoditi yang memenuhi kebutuhan pangan dunia khususnya Indonesia.
"Saya berharap melalui konferensi ini, semua elemen mampu mendapatkan solusi untuk membuat keberlanjutan pangan dan kehidupan," harapnya.
Ditambahkan Badan Pangan Nasional Indonesia yang diwakili oleh Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan Rachmi Widiarini menegaskan dalam menghadapi tantangan global ini Badan Pangan Nasional juga berharap dapat kolaborasi satu sama lain antara semua pelaku di industri pangan khususnya beras.
"Berbagai elemen saling memperkuat hubungan tiap stakeholders dan berharap kolaborasi dari BULOG dengan segala stakeholders-nya dapat memperkuat serta melalui konferensi ini bisa bekerjasama dan merumuskan ide gagasan untuk dapat menghadapi tantangan global," tegas Rachmi Widiarini. 012
TAGS :