“Seperti sekarang ini, kain tenun endek Bali tidak hanya dapat dijual lembaran begitu saja, namun juga dapat digunakan sebagai bahan dasar dari berbagai industri kerajinan seperti tas, sandal, sepatu, hingga fashion. Karena designer, perajin dan pemilik usaha di Bali terus menciptakan ide dan inovasi baru di dalam membuat produk yang kreatif dan imajinatif,” ucap desainer muda Bali atau pemilik brand Wastara Bali I Kadek Dode Moneko, Rabu (18/1/2023).
Menurut Dode Moneko, produk lokal Bali mempunyai kualitas yang tidak kalah dengan persaingan di pasar-pasar nasional dan internasional, seperti produk lokal Bali endek Bali dan Arak Bali.
“Ini merupakan bentuk keberhasilan Gubernur Bali Wayan Koster, yang gigih memperkenalkan produk lokal Bali dalam berbagai kesempatan melalui event nasional dan internasional. Tentunya saja kebijakan ini memiliki dampak yang sangat signifikan untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Bali,” katanya.
Dayu Karang selaku pemilik usaha fashion Body and Mind, memuji langkah Gubernur Koster dan Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali Ny. Putri Suastini Koster, atas semangat dan kegigihannya mendorong pemanfaatan produk lokal Bali. Upaya terkait memberi dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang menggeluti bidang kerajinan tenun dan fashion
“Serangkaian kebijakan serta upaya untuk produk lokal Bali tiada henti dilakukannya, bahkan hasilnya membuat sejumlah produk kerajinan lokal makin dikenal dunia. Kami selaku pihak yang berkecimpung dalam dunia fashion sangat bangga dan bersyukur atas langkah dan upaya yang begitu serius dari Bapak Gubernur dan Ibu Putri Koster khususnya dalam upaya pelestarian produk lokal, dalam hal ini kain tenun tradisional seperti endek, songket dan kain tenun tradisional lainnya,” terangnya.
Sektor kerajinan, kata Dayu Karang, sempat mati suri di masa pandemi Covid-19, tetapi kini tumbuh dan bangkit kembali melalui upaya nyata Gubernur Koster. Bahkan Ketua Dekranasda Bali Ny. Putri Koster, ia amati tidak pernah lelah mengkampanyekan penggunaan produk tenun lokal Bali.
“Maka permintaan terhadap kain juga meningkat dan itu menguntungkan perajin. Kami menghaturkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Koster dan Ketua Dekranasda Bali, Ny. Putri Koster karena berkat upaya beliau sektor UKM dan UMKM di Bali bangkit dan menggeliat,” ucapnya.
Diungkapkan Ketut Adi Mariana dari Taksu Design, ada banyak manfaat dirasakan atas kebijakan produk lokal Bali yang diperjuangan Gubernur Koster dan Dekranasda Provinsi Bali, Ny. Putri Suastini Koster. Ia memberi ucapan terima kasih atas bimbingan dan pembinaan dari Pemprov Bali.
“Produk lokal Bali yang terus dipromosikan Bapak Gubernur dan Ibu Ketua Dekranasda Bali sangat membantu kita di IKM. Bahkan, pemutaran ekonomi Bali juga kian kami rasakan, karena permintaan pesanan terhadap produk lokal seperti Tenun Endek Bali sampai saat ini terus meningkat, sehingga secara otomatis para pelaku IKM membuka lapangan pekerjaan dan ini memberikan dampak kesejahteraan terhadap masyarakat,” ungkapnya.
Komang Damayanti yang memiliki brand Lusi Damai, berpendapat apabila kebijakan yang pro terhadap pemanfaatan produk lokal Bali, telah memberi dampak terhadap kemajuan produksi produk lokal Bali, di mana tidak hanya dimanfaatkan produknya oleh masyarakat Bali, namun kian dikenal sampai ke kancah internasional.
“Seperti endek Bali yang sangat luar biasa produksinya. Tentu ini bukan perjuangan yang mudah dilakukan oleh Bapak Gubernur Wayan Koster bersama Ibu Putri Koster di Dekranasda Bali, karena kedua pemimpin ini tanpa lelah mempromosikan produk lokal Bali ke masyarakat,” tandasnya. 012