Hiburan
Penglipuran Festival ke-XI, Dorong Peningkatan Pariwisata di Kabupaten Bangli
Kamis, 04 Juli 2024 | Dibaca: 363 Pengunjung
Suasana pembukaan Penglipuran Festival ke-XI, yang salah satunya dibuka dengan Tari Joged Bumbung di sepanjang jalan rumah warga di Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Kamis (4/7/2024).
Penglipuran Festival ke-XI menampilkan suguhan menarik, dari parade busana adat tempo dulu, tarian bebarongan, hingga tarian hiburan joged bumbung di areal sepanjang jalan Desa Wisata Penglipuran, Bangli, Kamis (4/7/2024).
Tema diusung dalam Penglipuran Festival ke-XI adalah 'Pertiwi: Endless Devotion to the Mother Earth as a Spirit of Generative Tourism'. Desa Wisata Penglipuran semakin membuka diri terhadap tamu domestik dan mancanegara, harapannya tercipta kemajuan ekonomi, dengan tanpa meninggalkan tradisi khas dan nilai-nilai kultural dari leluhur.
Sejumlah tamu undangan hadir: Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, SE., yang diwakili Wakil Bupati I Wayan Diar, SST.Par; Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace); Trisno Nugroho selaku Kepala Bali-Kerthi Development Fund (BDF); serta undangan lainnya.
Penglipuran Festival ke-XI sekaligus ajang media promosi mengenai keunggulan tradisi seni budaya, fisik bangunan rumah tempo dulu di Desa Wisata Penglipuran, hingga produk UMKM.
"Tema Pertiwi dimaknai bagaimana kita dapat bersujud syukur atas anugerah yang sudah diberikan Sang Hyang Widhi Wasa, bagaimana Pertiwi telah memberikan kehidupan kepada kita semua. Desa Adat Penglipuran juga melibatkan desa-desa tetangga dalam kolaborasi di Penglipuran Festival ke-XI. Terima kasih untuk seluruh pendukung dan sponsorship acara ini, kita sama-sama memajukan pariwisata di Desa Penglipuran dan memberikan inspirasi untuk desa wisata di sekitarnya," ujar Wayan Budiarta Kelian Desa Adat Penglipuran.
Budiarta menuturkan dalam pembukaan Penglipuran Festival ke-XI melibatkan sebanyak 100 penari joged bumbung, seniman lain yang terlibat ada 500 orang, dan komponen pendukung lainnya. Target pengunjung menyasar wisatawan domestik dan mancanegara.
"Diharapkan Penglipuran Festival ke-XI yang mengambil waktu di bulan Juli, tepat saat moment liburan anak-anak. Dulu kami pernah terkendala cuaca, sehingga kini bulan Juli dipilih untuk waktu yang tepat penyelenggaraan. Kami tidak ada bersaing dengan Pesta Kesenian Bali (PKB), sebab PKB dan Penglipuran Festival mempunyai ciri khasnya tersendiri. Sebab, semakin banyak events akan membuat orang tertarik berkunjung ke Bali," harap Budiarta.
Ditambahkan Direktur SDM dan Umum PT Pelindo Ihsanuddin Usman bahwa keberadaan PT Pelindo dengan Desa Wisata Penglipuran sudah bekerja sama sejak Tahun 2017. Baginya, keterlibatan masyarakat harus kuat di Desa Binaan Pelindo.
"Jadi dimulai saat itu dari MCK, membantu warga Desa Adat Penglipuran untuk memiliki daerah yang sehat. Kemudian berlanjut pengelolaan revitalisasi hutan bambu, yang diresmikan Tahun 2023 lalu. Seluruhnya kami tingkatkan untuk memberikan dukungan terhadap Desa Wisata Penglipuran, untuk bisa menjadi ikon pariwisata yang melibatkan seluruh pihak warganya, bukan desa yang dikelola pemain di industri pariwisata. Kami berkomitmen di BUMN, yakni menyasar UMKM, Pendidikan, dan Lingkungan," pungkasnya.
Sementara itu, Wayan Sumiarsa GM Desa Wisata Penglipuran menjelaskan Penglipuran Festival ke-XI ini digelar bertepatan dengan high season. Diadakan di Bulan Juli karena faktor cuaca hujan di Desa Penglipuran, termasuk wisatawan diharapkan bisa lebih menikmati aktraksi-atraksi tambahan di Desa Penglipuran dan ingin membangkitkan UMKM bersama desa-desa tetangga.
"Target selama gelaran Penglipuran Festival mencapai Rp5.000 kunjungan per hari. Masih banyak pengunjung 80 persen dari domestik dan 20 persen mancanegara," pungkasnya.
Sumiarsa mengatakan dalam Penglipuran Festival ke-XI akan diadakan pula tradisi mengibung atau makan bersama warga dan wisatawan. Megibung akan menambah pengalaman wisatawan sebagai budaya makan bersama, yang intinya meningkatkan keakraban dan kebersamaan.
"Kami nanti juga ada aktraksi makan bersama atau megibung untuk meningkatkan kebersamaan. Tidak saja warga kami, tetapi desa tetangga kami undang. Wisatawan juga bisa ikut bergabung makan megibung," tegasnya. 012
TAGS :