Sosial
PEKAT IB Kawal Ngusaba di Pura Luhur Sri Rambut Sedhana Desa Adat Jatiluwih
Senin, 20 November 2023 | Dibaca: 633 Pengunjung
Suasana PEKAT IB Tabanan, memberikan pengawalan acara Ngusaba di Pura Luhur Sri Rambut Sedhana Desa Adat Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Senin (20/11/2023).
Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu atau PEKAT IB Tabanan, turun menyukseskan acara Ngusaba di Pura Luhur Sri Rambut Sedhana Desa Adat Jatiluwih, Penebel, Tabanan.
Orientasi organisasi PEKAT IB Tabanan, berupaya hadir di tengah-tengah masyarakat Desa Jatiluwih untuk melakukan bela negara, kelestarian, dan kerja sosial.
"Jadi kami di PEKAT IB Tabanan melakukan pengawalan dalam acara Ngusaba di Pura Luhur Sri Rambut Sedhana Desa Adat Jatiluwih. Kami berusaha mengawal agar dapat memberikan kenyamanan dan kelancaran di dalam ritual perjalanan melasti ke Pantai Mengening Badung," kata Ketua DPD PEKAT IB Tabanan IB Anom Orbawan, Senin (20/11/2023).
IB Anom berharap supaya masyarakat mampu merasakan kehadiran PEKAT IB Tabanan. Lebih dari itu, anggota organisasi ini berupaya konsisten memberikan pengabdian kepada masyarakat.
"Harapannya melalui program kerja kami di kemudian hari, tentu saja kami berusaha melakukan hal-hal yang lebih menyentuh terhadap kepentingan masyarakat umum," imbuhnya.
Dikatakan Penasehat PEKAT IB Tabanan I Gusti Ngurah Gede Witjaksana bahwa PEKAT IB Tabanan mendapat undangan dari Pura Luhur Sri Rambut Sedhana Desa Adat Jatiluwih, Penebel, Tabanan, dalam menyambut Ida Betara untuk melasti ke Pantai Bantu Ngaus Cemagi, Badung.
"Ini merupakan tugas yang sangat mulia bisa berpartisipasi dan sebagai wujud bakti Pekat IB Tabanan. Kami pun dapat memberikan perhatian dan sumbangsih dalam menjaga nilai-nilai sosial budaya yang merupakan kearifan lokal adat Bali," kata Gusti Witjaksana.
Sementara itu, Sekretaris DPD PEKAT IB Tabanan IGN Khismayana Wijanegara menegaskan sudah saatnya generasi muda saling bersatu untuk mempertahankan kedaulatan bangsa dan negara. Khismayana menilai di tanah air, tidak ada lagi perdebatan atas perbedaan. Sebagai negara yang majemuk, supaya terus memperkuat semangat persatuan dan kesatuan.
"Pertahanan negara salah satunya di dalam hal budaya. 'Penjajahan' terhadap kebudayaan diduga dapat saja memecah belah bangsa. Karena itu, masih dibutuhkan adanya penguatan kesenian adat budaya, dan agama. Kebudayaan dan agama tetap saling melengkapi, tinggal bagaimana individu bangsa Indonesia mengimplementasikan di kehidupannya sehari-hari," tandasnya. 012
TAGS :