Ekonomi

Pasarkan Produk Lewat Digital Marketplace, UMKM Kerja Sama dengan Kemendag RI dan Disperindag Bali

 Jumat, 13 Oktober 2023 | Dibaca: 466 Pengunjung

Pelaku UMKM di Bali memperoleh edukasi ritel modern dan marketplace dari Shopee, melalui kerja sama Direktorat Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri Kemendag RI dan Dinas Perindag Prov. Bali, Jumat (13/10/2023).

www.mediabali.id, Badung. 

Direktorat penggunaan dan pemasaran produk dalam negeri Kementerian Perdagangan RI bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, menggelar kegiatan dengan tajuk 'Forum Kemitraan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan Ritel Modern dan Marketplace', Jumat (13/10/2023).

Kadis Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Provinsi Bali Ir. Wayan Jarta, MM., mengatakan keberadaan UMKM sangat penting di era kekinian. Maka dengan adanya Forum Kemitraan UMKM dengan ritel modern dan marketplace, membutuhkan dukungan dari berbagai pihak.

"Karenanya pengalaman Covid-19 dan perkembangan teknologi yang sangat pesat, tidak dipungkiri keberadaan UMKM harus memperluas pasar. Tidak saja secara konvensional, tapi juga memasarkan produk secara digital lewat e-marketplace," ujar Jarta dengan penuh optimisme.

Pemerintah Pusat telah menanggapi jawaban berbagai praktik tidak sehat dalam perdagangan melalui sistem elektronik yang merugikan pelaku UMKM.

Pemerintah turut berkomitmen membangun ekosistem niaga elektronik (e-commerce) yang adil, sehat, dan bermanfaat tersebut dengan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 tentang Perizinan Berusaha, Periklanan, Pembinaan, dan Pengawasan Pelaku Usaha Dalam Perdagangan Melalui Sistem Elektronik. Keberadaan Permendag Nomor 31 Tahun 2023 ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, yaitu 26 September 2023.

Jarta menegaskan dengan adanya Permendag Nomor 31 Tahun 2023 akan membuat pelaku UMKM menjadi lebih disiplin perihal pemasaran produk dijual secara digital.

"Hotel-hotel modern menjadi sasaran kita bersama, apalagi kecenderungan masyarakat berbelanja ke hotel-hotel modern. Nah, kami berharap UMKM kita dapat pula masuk ke hotel modern. Ini didukung dengan Pergub Bali Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali," bebernya.

UMKM harus dapat difasilitasi masuk ke hotel-hotel modern, sehingga mereka mampu tumbuh dan bersaing.

"Kalau tidak diberi mereka kesempatan untuk masuk, tentu saja tidak bisa bersaing. UMKM saat sudah masuk harus dapat meningkatkan kualitas produknya, bisa naik kelas ke tingkat lokal dan nasional," tegasnya.

Pemprov Bali telah berkerja sama dengan BaliMall.id, yang sudah mengangkat produk-produk lokal di Bali. "Tidak dipungkiri harus ada keberanian diawak untuk memulai. Di sini masyarakat dapat mencari produk lokal di BaliMall.id," imbuhnya.

Selain itu, adanya dukungan dari Shopee untuk membangkitkan UMKM Bali. Shopee sendiri telah membangun Kampus Shopee. "Masyarakat dapat memasarkan produknya ke pasar nasional dan internasional," ucapnya.

Tercatat mencapai 500 ribu lebih UMKM yang berada berkembang di Bali, pasar lebih dominan dari wilayah Denpasar dan Gianyar dengan berbagai macam produk dijual.

Dilanjutkan bahwa hadirnya Shopee sebagai marketplace yang diundang dan memberikan bimbingan terhadap seluruh UMKM yang hadir. Mereka mampu berjualan yang baik lewat digital dan mengambil foto dan kemasan yang menarik untuk ditampilkan.

"Kami terus mendorong UMKM agar memanfaatkan teknologi, sehingga kami menghadirkan Shopee sebagai e-commerce. Oleh sebab itu, UMKM dapat memanfaatkan pasar yang lebih luas lagi dengan adanya teknologi," ujar Krisna Ariza dari Direktorat Jenderal Kementerian Perdagangan Dalam Negeri, selaku Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri.

Pihaknya menuturkan bahwa Shopee memiliki kampus di bilangan Jalan By Pass Ngurah Rai, Badung, yang mana diharapkan mampu mendorong UMKM untuk dapat belajar berjualan dan pemasaran produk lebih lanjut.

"Sebab, UMKM dapat memanfaatkan seluruh marketplace. Hanya saat ini, kami mengundang Shopee untuk pelaku UMKM belajar langsung bimbingan teknis," katanya.

Hal lainnya, Krisna tidak memungkiri UMKM yang hadir terkendala modal atau akses pembiayaan.

"Maka dihadirkan juga BRI, untuk memberikan informasi bagaimana caranya untuk memperoleh fasilitas kredit," tegas Krisna.

Sementara itu, Penggiat dan pemerhati UMKM dengan basis tradisi, Ni Made Shri Yogi Lestari mengatakan bahwa Kementerian Perdagangan RI memiliki perhatian terhadap UMKM, sehingga dilakukan edukasi terhadap UMKM, retail modern, dan marketplace di Bali.

"Menginisiasi acara kemitraan ritel modern sebagai rangkaian lanjutan dari event Festival Pantai Jerman Juni 2023 lalu. Kami pertemukan produsen dan konsumen skala resto dan hotel. Sehingga produk UMKM dapat masuk atau akses ke resto atau hotel-hotel di Bali. Kerja sama standarisasi produk UMKM supaya dapat diserap," kata Shri Yogi.

Baginya, bilamana para pelaku UMKM ingin memiliki produk yang eksis, tentu UMKM harus memiliki nilai tersendiri dan pembeda terhadap produk yang masing-masing dimiliki, sehingga meningkatkan kualitas tinggi produk dihasilkan.

"Harus ada pembeda dari segi kualitas kemasan, isi, pemasaran, dan lainnya. Termasuk untuk akses permodalan UMKM. Legal standing UMKM itu harus jelas untuk dibantu modal dari perbankan," tegasnya. 012




 


TAGS :