Politik
PAS Dikeluarkan dan Tak Mau Jadi Batu Sandungan PDIP, De Gadjah: Kita Saling Melengkapi di Pilgub Bali 2024
Senin, 26 Agustus 2024 | Dibaca: 370 Pengunjung
Pertemuan Mulia-PAS menyatakan siap maju untuk bertarung di Pilgub Bali 2024. Sasaran adalah pembangunan di Bali yang lebih baik dan maju ke depannya, Senin (26/8/2024).
Made Muliawan Arya, SE., MH., dan Putu Agus Suradnyana, ST., semakin memperkuat posisi untuk maju sebagai Bakal Calon Gubernur dan Bakal Calon Wakil Gubernur Bali 2024.
Pasangan Mulia-PAS, akan bertarung di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bali 2024.
Menurut PAS, jika ia terpilih akan memperjuangkan daerah-daerah di Bali untuk lebih baik lagi ke depan.
"Saya dihubungi Pak Made Muliawan, di mana ada sesuatu yang saya lihat dalam sisa umur saya ini, saya ingin membangun daerah-daerah lain untuk maju. Dari sisi profile saya seorang entrepreneur, tentu saja akan saya sumbangkan pikiran dan ide saya," ujar PAS mantan Bupati Buleleng dua periode ini, 2012-2017 dan 2017-2022.
PAS mengungkapkan jika ditempatkan sebagai Calon Wakil Gubernur Bali dan seandainya terpilih, ada peranan-peranan penting yang akan dilakukan PAS dan sudah menjadi suatu kesepakatan dengan Made Muliawan alias De Gadjah.
"Seperti di baliho kita, ada kata tagline: 'Bekerja, Berjuang, Bersama, dan Saling Melengkapi'. Jika ada sisi dari Pak Made yang kurang, di sana saya akan melengkapi, begitu juga sebaliknya. Hal ini lama kita diskusikan, sehingga kita bisa saling percaya. Ada Chemistry yang kita satukan," ucapnya.
Hubungan dengan PDIP Bali, diklaim PAS sudah lama. mendengar isu-isu atau gosip hendak dikeluarkan dari partai banteng bermoncong putih tersebut. Meski sempat menjabat posisi penting sebagai Ketua DPC PDIP Buleleng, tetapi PAS tampaknya sudah legowo dikeluarkan dari PDIP.
"Isu-isu itu sudah lama saya dengar, kalau saya itu mau dikeluarkan. Sudah lama itu, tetapi saya resminya mungkin saya terima surat, tapi suratnya belum saya baca isinya. Ya saya dikeluarin (Resmi bukan kader PDIP-red)," ucapnya pria asal Desa Banyuatis, Buleleng ini.
Bagi PAS, sejak mendengar isu akan dikeluarkan PDIP, ia sudah jarang untuk mengikuti kegiatan atau acara seremonial di PDIP.
"Jadi saat itu, saya sudah dengar gosipnya. Saya lalu mulai jarang ikut acara di PDIP, bagi saya juga hal yang menyakitkan bagi seorang mantan Bupati Buleleng dua periode, di mana istrinya terpaksa mengikuti kuota perempuan untuk maju, karena saya sebagai ketua DPC PDIP Buleleng, harus serius. Namun, H-1 dicoret. Kalau H-3, mungkin banyak yang mau merebut Ibu, (Ny. Aries Sujati Suradnyana) untuk maju Bupati Buleleng. Tapi, saya ngak mau, sudahlah," bebernya.
Menurut PAS, sejak ikut membesarkan PDIP dari tahun 1996 di Buleleng. Dia merasakan pahit manisnya berjuang bersama para kader-kader PDIP di Bali Utara.
"Ya saya ikut membesarkan PDIP dari Tahun 1996, saya rasa masyarakat Buleleng sudah tahu, terutama dengan angkatan lawas di Buleleng. Nah, kalau mereka-mereka itu akan baru, dulunya Buleleng masih ribut-ribut, saya sudah masuk di wilayah Buleleng. Jadi, maaf saja, mereka tidak banyak tahu sejarahnya. Mulai dari ngak punya mesin ketik di PDIP, mereka tidak tahu. Tapi, ngak apa-apa, saya sih legowo saja," ucapnya.
PAS menduga apabila keberadaanya di PDIP bagi sebagian pihak menjadi pesaing atau batu sandungan.
"Saya pikir, mereka menganggap saya sebagai batu sandungan. Jadi, kan lebih baik ditendang kan. Sudah, ya ga apa-apa. Saya fine-fine saya, ngak masalah," tegasnya.
Sementara itu, mengenai langkah strategis meraih persentase suara tinggi di Buleleng. PAS menyebutkan seluruhnya tergantung dari masyarakat.
"Ya, itu tergantung dari masyarakat. Baik Gerindra, juga memakai mesin partainya. Termasuk Partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM), memakai mesin partai. Kalau saya lihat jumlah anggota dewan di Buleleng, baik KIM dan PDIP, ya saya rasa kita haruslah menang. Belum lagi dengan saya yang sudah bergaul dan bermasyarakat di desa-desa Buleleng," ucapnya.
Sementara itu, De Gadjah mengatakan dengan resminya pasangan Mulia-PAS hadir dalam kancah politik Bali, hal ini harus dipertanggunjawabkan untuk masyarakat Bali.
"Hal ini menjadi tanggung jawab untuk masyarakat Bali. Termasuk restu Ida Sang Hyang Widhi, keluarga, akhirnya dengan kerendahan hatinya Pak Agus Suradnyana, mau mendampingi saya untuk maju di Pilgub Bali 2024. Secara etika, saya merasa Pak Agus mau karena kita sama-sama maju untuk memajukan Bali," tegasnya.
De Gadjah, yang juga Ketua DPD Partai Gerindra Bali ini menjelaskan dengan Bacawagub Bali PAS, maka akan memperkuat langkah untuk menuju memenangkan Pilgub Bali. Lebih dari itu, pengalaman PAS sebagai pengusaha dan politik di Buleleng akan membuat Bali lebih baik lagi.
"Ya secara spesifik kita sama-sama ingin memajukan dan membangun Bali. Termasuk mengenai upaya membangun Bandara Bali Utara, ada World Cup di Indonesia, masalah sampah tertangani dan masalah kemacetan. Semua ini berawal dari komunikasi kami berdua yang sejak lama berjalan baik, hingga kita bertemu sekarang. Beliau jauh lebih berpengalaman dari saya. Pak Prabowo juga sangat merestui kami," tegasnya.
Menuju proses pendaftaran di KPUD Bali, pasangan Mulia-PAS akan mendaftar pada Kamis (29/8/2024) ini.
"Kami rencana daftar siang, Kamis (29/8) ini. Kami ingin daftar dengan baik dan tidak menganggu kenyamanan lalu lintas masyarakat. Targetnya, seizin Tuhan dan alam kami ingin menang," pungkasnya. 012
TAGS :