Pendidikan

Optimalisasi Status Gizi Balita, Warga Desa Timuhun Klungkung Peroleh Edukasi dari KKN-PPM XXIX Fakultas Kedokteran Unud

 Sabtu, 10 Agustus 2024 | Dibaca: 271 Pengunjung

Tampak Program Udayana Mengabdi KKN-PPM Periode XXIX Unud, di Desa Timuhun Kec. Banjarangkan, Kab. Klungkung. Edukasi dan optimalikan status gizi balita, Sabtu (10/8/2024) di Wantilan Pura Bale Agung Desa Timuhun.

www.mediabali.id, Klungkung. 

Universitas Udayana (Unud) semakin mendekatkan diri dengan masyarakat di pedesaan, salah satunya melalui upaya optimalisasi status gizi balita.

Program Udayana Mengabdi (PUM) digelar bersamaan dengan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Periode XXIX Unud, yang berlokasi di Desa Timuhun Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

PUM KKN-PPM periode XXIX, melakukan pengabdian berupa edukasi penerapan perilaku ibu untuk mengoptimalkan status gizi balita, di mana pesertanya diikuti oleh Kader Posyandu dan ibu-ibu PKK di Desa Timuhun, pada Sabtu (10/8/2024) di Wantilan Pura Bale Agung Desa Timuhun. 

Menariknya, kegiatan ini terlaksana berkat sinergi program kerja pokok Bidang Kesehatan Masyarakat mahasiswa KKN-PPM Desa Timuhun. 

Diketahui, program edukasi penerapan perilaku ibu untuk mengoptimalkan status gizi balita ini sangat penting untuk dilakukan masyarakat.

Kegiatan diawali dengan edukasi tentang masalah status gizi pada balita dan perilaku yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan status gizi balita, kemudian dilanjutkan dengan demonstrasi cara pembuatan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI), yang benar dan sesuai usia anak. 

Menurut narasumber Dosen Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Ns. Francisca Shanti Kusumaningish, M.Kep., Sp.Kep.An, mengatakan perilaku yang dapat dilakukan oleh orangtua untuk mengoptimalkan status gizi balita di antaranya: rutin menimbang berat badan dan mengukur panjang/tinggi badan balita, memberikan ASI eksklusif, mengonsumsi makanan beraneka ragam, menggunakan garam beryodium, serta mengonsumsi suplemen gizi sesuai anjuran tenaga kesehatan. 

"Jadi seluruh perilaku untuk mengoptimalkan status gizi balita, juga patut ditunjang dengan memperhatikan prinsip pemberian MPASI yaitu tepat waktu, adekuat, aman, dan diberikan dengan cara yang benar," ujar Ns. Francisca Shanti.

Hal penting lainnya disampaikan oleh Dosen Pembimbing Lapangan KKN Desa Timuhun, Ns. Luh Mira Puspita, S.Kep., M.Kep., bahwa permasalahan status gizi pada balita akan menyebabkan berbagai dampak yang dapat terjadi pada balita.

"Permasalahan status gizi dapat menyebabkan beberapa dampak di antaranya: melemahnya sistem kekebalan tubuh sehingga lebih mudah terinfeksi penyakit, menghambat pertumbuhan dan perkembangan, serta mengalami penurunan kecerdasan. Salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan status gizi pada balita adalah dengan meningkatkan pemahaman ibu dalam memenuhi asupan nutrisi dan menerapkan perilaku yang tepat. Perilaku ibu merupakan aspek yang penting dalam mendukung upaya mencegah terjadinya permasalahan gizi pada balita," tegas Ns. Mira Puspita, sekaligus pula dosen di Prodi Dosen Prodi Keperawatan Fakultas Kedokteran Unud ini.

Di sisi lain, para peserta dari ibu-ibu PKK Desa Timuhun mengapresiasi tinggi terhadap kegiatan ini. Mereka menilai mendapatkan pemahaman tentang cara menyiapkan MP-ASI serta pentingnya memberikan makanan yang beraneka ragam. Peserta juga menyatakan bahwa tindakan sederhana, seperti rutin menimbang berat badan anak ternyata sangat berpengaruh terhadap status gizi anak. 

Kader posyandu yang juga hadir pada kegiatan tersebut menyampaikan bahwa edukasi tentang gizi ini perlu dilakukan secara rutin karena masih ada ibu-ibu yang sudah pernah mendapat edukasi, namun belum mampu menerapkannya dengan baik. 

Kedepannya mengenai edukasi dan pendampingan secara terus menerus diharapakan dapat meningkatkan penerapan perilaku ibu-ibu agar sesuai dan mampu mengoptimalkan status gizi balita mereka. 012

 


TAGS :