Peristiwa
Menuju Pariwisata Berkualitas, BI Gelar Rakorwil Pariwisata Balinusra
Selasa, 30 Juli 2024 | Dibaca: 269 Pengunjung
Tema 'Strategi untuk Akselerasi Implementasi Pariwisata Berkualitas di Balinusra', BI dan stakeholders di Balinusra gelar Rakorwil Pariwisata Balinusra, Selasa (30/7/2024).
Sinergi Bank Indonesia dengan key stakeholders di Balinusra, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali menginisiasi Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Pariwisata Balinusra, dengan tema 'Strategi untuk Akselerasi Implementasi Pariwisata Berkualitas di Balinusra', Selasa (30/7/2024).
Kolaborasi Bank Indonesia, pemerintah, asosiasi dan pelaku usaha ini untuk merumuskan solusi tantangan utama pariwisata, menuju pertumbuhan ekonomi Balinusra inklusif didukung digitalisasi.
Rakorwil dibuka Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Filianingsih Hendarta dengan arahannya bahwa dukungan digitalisasi hadir di sektor pariwisata yang tercermin dari transaksi QRIS sektor pariwisata yang terus meningkat dan berlanjutnya perluasan inisiatif cross border payment connectivity.
"Adanya keunikan dan kekuatan pariwisata Balinusra, menjadi pintu bagi penguatan awareness dan akseptasi untuk memperluas digitalisasi agar dapat menyentuh masyarakat melalui pengelolaan desa wisata, UMKM, platform e-commerce dan payment system," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menyampaikan sambutan Pj. Gubernur Bali bahwa peningkatan pertumbuhan ekonomi Balinusra, salah satunya didorong oleh sektor pariwisata, yang meskipun pada saat Covid-19 sempat terpuruk kini telah kembali pulih.
"Akan tetapi, kebangkitan pariwisata Bali diiringi dengan isu sensitif yang belakangan mendapat sorotan masyarakat," ucapnya.
Lebih lanjut, diskusi High Level Pariwisata dipimpin Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia, G. A. Diah Utari, dihadiri juga Rustam Efendi - Sekretaris Deputi Kemenkomarves Bidang Koordinasi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Provinsi se-Balinusra dan Kab/Kota se-Bali, DPMPTSP Provinsi Bali, serta Asosiasi Pariwisata Bali.
Rakorwil berangkat dari permasalahan yang belakangan mendapat sorotan masyarakat.
Rakorwil merumuskan 5 tantangan utama pariwisata, di antaranya (i) Sinkronisasi regulasi perizinan; (ii) Legalitas kegiatan usaha pariwisata; (iii) Keanggotaan asosiasi pariwisata; (iv) Jaminan keamanan dan kelayakan daya tarik wisata; serta (v) Concentrated Tourism di beberapa daerah wisata khususnya di Bali yang diharapkan dapat disebar ke daerah tujuan wisata lain di Bali maupun NTB dan NTT, sehingga dapat menghasilkan spillover ekonomi yang lebih besar bagi Balinusra.
Dirumuskan pula usulan strategi dalam mengatasi tantangan tersebut, di antaranya meliputi sinkronisasi perizinan antara pusat dan daerah, penyusunan travel pattern dan bundling paket wisata, dan kajian carrying capacity pada destinasi wisata. Selain itu, penyelesaian tantangan akan dilakukan pada level daerah, wilayah, dan dieskalasi pada tingkat nasional. 012
TAGS :