Peristiwa

Megawati Minta Revitalisasi KEK Seperti Zaman Bung Karno

 Senin, 16 Januari 2023 | Dibaca: 325 Pengunjung

Presiden RI kelima, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, dalam tinjauan ke KEK, berharap Hotel Grand Inna Bali Beach di Sanur, ditata seperti zaman Bung Karno, Senin (16/1/2023).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Proses pembangunan terhadap Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, Kota Denpasar, mendapat tinjauan langsung dari Presiden Kelima Republik Indonesia, Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri, Senin (16/1/2023).

Megawati didampingi Ketua DPR RI Puan Maharani, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir, Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, Gubernur Bali Wayan Koster, Walikota Denpasar IGN Jaya Negara, dan juga Bupati Badung, Nyoman Giri Prasta.

Dalam kunjungan tersebut, Megawati menceritakan kisah-kisah sejarah Presiden Pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno yang merancang Hotel Grand Inna Bali Beach di Sanur, Kota Denpasar dan dibangun pada Tahun 1963 untuk dapat memajukan Indonesia di panggung pariwisata internasional. 

Kemudian dalam membangun Grand Inna Bali Beach, Megawati  menjelaskan bahwa Bung Karno ingin semua pekerjanya adalah  dari Indonesia. Bahkan, ia menyekolahkan anak-anak Indonesia ke sekolah perhotelan di Swiss agar dapat mengelola Grand Inna Bali Beach dengan sangat baik.

Saat ini, lewat pembangunan KEK dalam melaksanakan revitalisasi Grand Inna Bali Beach, Megawati secara langsung memberikan arahan supaya renovasi dari Grand Inna Bali Beach, agar tidak mengubah struktur-struktur bangunan awal dan tetap mempertahankan budaya lokal seperti relief yang kuat akan makna sejarah. 

Diutarakan Megawati, Hotel Grand Inna Bali Beach supaya masih menyerupai sebagaimana mestinya. Selain itu, agama Hindu di Bali sangat cinta terhadap alam, sehingga hal ini namanya Bhinneka Tunggal Ika.

“Bangunan hotel atau rumah tidak boleh tingginya melebihi dari pohon kelapa, itu adalah perintah Bung Karno. Why? Agar Bali tetap pada kondisinya sebagai daerah yang indah dan berbasiskan adat budaya lokal,” terang Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila ini.

Pesan Megawati; Pertama, Kawasan Sanur di tata ulang seperti zaman Bung Karno; Kedua, jaga Bali, supaya Bali yang disampaikan Bung Karno bahwa Indonesia itu ijo royo-royo seperti untaian zamrud di khatulistiwa; dan Ketiga, jaga kekayaan tanaman obat yang ada di tanah air, khususnya di Bali yang bersumber pada Lontar Usadha, apalagi Bali 
di zaman dahulu dalam pengobatannya semua diobati oleh Balian. 

“India, Tiongkok, tidak malu-malu untuk mengedepankan tanaman obat tradisionalnya. Saya sudah bicara ini ke Pak Koster (Gubernur Koster-red) agar kita cari dan gali terus tanaman-tanaman obat kepunyaan kita yang sumbernya ada Lontar Usadha,” tegasnya.

Sedangkan, dalam kesempatan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menjelaskan Presiden Pertama RI sekaligus Founding Fathers masyarakat Indonesia, Ir. Soekarno telah melihat Bali memiliki potensi pariwisata dan sejak awal Bali ingin dijadikan jantungnya pariwisata. 

Karenanya KEK di Sanur yang memiliki luas 41,26 hektar ini akan pemerintah tata dengan memiliki fasilitas kesehatan berupa Rumah Sakit Bali Internasional dan Klinik Bertaraf Internasional bekerjasama dengan rumah sakit terbesar di Amerika Serikat, Mayo Clinic.

Selanjutnya, perihal merevitalisasi Hotel Bali Beach atau Grand Inna Bali Beach (GIBB), mendirikan convention center, ethnomedicinal botanic garden, dan commercial center.

Keberadaan KEK, untuk infrastruktur dasar sudah jadi 100 persen, seperti jalan, trotoar, cabeling, dan pipa sudah ada semua. Berikutnya, hotel progressnya sudah mencapai 35,58 persen dan kita berharap tahun 2023 di bulan akhir Agustus sudah selesai bersamaan dengan kawasan kebun raya. 

Kehadiran RS Bali Internasional di Bali, kedepannya akan menjadi rumah sakit pertama yang memiliki kawasan wellness untuk kesehatan jalan, meditasi, di mana merupakan trend yang hari ini terjadi. 

“Kita sudah melakukan percepatan pembangunan di RS Bali Internasional. Meskipun sempat ter-delay 8 bulan untuk memproses ijin, namun kami target pembangunan RS Bali Internasional selesai bulan November,” ucap Erick Thohir.

Dari luas 41,26 hektar itu, lahan seluas 22 hektar atau 55 persen akan dibuat menjadi kawasan hijau. Sehingga, akan benar-benar merawat semua pohon yang ada di kawasan ini. 

"Kami juga menjaga nilai-nilai adat istiadat dan budaya Bali, dengan mengembangkan ethnomedicinal botanic garden berbasis lontar usada Bali atau manuskrip pengobatan tradisional Bali yang menggunakan tanaman herbal lokal yang bekerjasama dengan BRIN, serta tokoh-tokoh kesehatan di Bali," tegasnya. 

Diakhir laporannya, Erick Thohir memohon perkenan Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarnoputri untuk terus membimbing pihaknya di BUMN dan memberikan tuntunan di dalam mengembangkan BUMN sebagai benteng ekonomi nasional, salah satunya dengan mengembalikan wisata sebagai pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan lapangan kerja. 

“Saya juga menyampaikan terimakasih kepada Gubernur  Koster. Karena sejak awal dari diberi kesempatan oleh Bapak Presiden RI, saya langsung bertemu Bapak Gubernur Koster, untuk bersepakat mengembangkan Sanur yang memiliki nilai sejarah dan potensi sebagai basis pertumbuhan ekonomi khusus,” tandasnya. 012
​​​


TAGS :