Ajeg Bali

Megawati Dorong Koster Lindungi HAKI Seni Budaya Bali, PKB XLV Dibuka Semarak

 Senin, 19 Juni 2023 | Dibaca: 359 Pengunjung

Pembukaan PKB XLV atau ke-45, tampilkan Peed Aya (Pawai) dari 9 duta Kabupaten/Kota di Bali, dibuka oleh Presiden RI ke-5 Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarno Putri di dampingi Gubernur Koster dan undangan lainnya, Minggu (18/6/2023).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Pesta Kesenian Bali (PKB) XLV atau ke-45 Tahun 2023 dengan tema 'Segara Kerthi: Prabhaneka Sandhi - Samudera Cipta Peradaban'. Hal tersebut bermakna sebagai upaya pemuliaan laut sebagai sumber kesejahteraan semesta dan menjadi asal mula lahirnya peradaban.

PKB ke-45 sebelumnya, Minggu (18/6/2023) siang diawal Peed Aya (Pawai) PKB ke-45 dengan resmi dibuka oleh Presiden RI ke-5 Prof. Dr. (H.C.) Megawati Soekarno Putri, yang ditandai pemukulan alat musik tradisional 'kempli', di areal depan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi, Renon, Denpasar.

PKB dipusatkan di Taman Budaya Bali Art Centre Denpasar, Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, dan Monumen Perjuangan Rakyat Bali Bajra Sandhi Denpasar. Tampak di dalam pembukaan pawai mengikutsertakan 9 Kabupaten/Kota tampil sebagai duta kesenian.

Mengawali pembukaan pawai, dipertunjukkan seni Adi Merdangga bertajuk 'Siwa Nata Raja' oleh mahasiswa-mahasiswi ISI Denpasar. Walaupun rutin dibawakan pada setiap pembukaan PKB, akan tetapi pertunjukan Siwa sebagai penata dunia bercorak laut mengikuti tema PKB tahun ini.

Sambutan diberikan Megawati Soekarno Putri, yang didampingi dan disaksikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno; Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimoeljono; Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI Bintang Puspayoga; Gubernur Bali Wayan Koster; dan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati.

Megawati mengakui sangat mengapresiasi digelarnya PKB setiap tahunnya, dengan melibatkan ribuan seniman dan disaksikan seluruh masyarakat Bali, baik secara langsung maupun melalui media massa.

"Saya menyambut baik PKB kembali digelar, di mana saya merasakan adanya tekad bagi Bali untuk mewarnai peradaban dunia," ujar Megawati sekaligus putri Proklamator.

Salah satu hal penting dan menjadi perhatian Megawati, sekaligus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), untuk dapat lebih melindungi Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) terhadap kesenian dan kebudayaan Bali dengan mendaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). Hal itu demi terlindungi dari pembajakan oleh negara lain. Bagi Megawati, ke depan perlindungan dimaksud sangatlah penting, karena kesenian dan kebudayaan memiliki nilai perekonomian di dalamnya.

"Jalan kebudayaan Indonesia juga dipenuhi dengan musyawarah dan gotong royong untuk kemajuan bersama. Maka itu menjadi jati diri Bangsa Indonesia. Di Bali saya sangat tahu ada tatanan, jadi sepengetahuan saya itu selalu dirembug dari pura lalu ke puri, lalu puri melakukan rembugan dengan banjar-banjar. Seingat saya seperti itu. Jadi, mengapa Bali sampai hari ini masih kental dengan seni dan budayanya, karena dilakukannya trasisi musyawarah dan selalu gotong royong," tegasnya.

Megawati yang diminta Presiden RI ke-7 Joko Widodo sebagai Dewan Pengarah BRIN, menilai setiap karya seni itu mengandung nilai, falsafah, dan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan masyarakat.

"Saya dijadikan oleh Bapak Jokowi, untuk menanggani Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), karena riset itu sangat penting. Jadi, saya juga menugasi Pak Gubernur Wayan Koster, untuk mengumpulkan kembali yang namanya lontar, bukan saja lontarnya. Tetapi isi lontarnya, dikumpulkan dan dipelajari, untuk diterjemahkan kembali maksudnya seperti apa. Saya tahu, itu ada untuk pengobatan dan lain sebagainya, jangan sampai menghilangkan, karena itu sebuah catatan, dia di lontar dan bukan di kertas, juga dengan bahasanya sendiri. Dan anak-anak saya kira mau tidak mau, pelajarilah untuk bisa membaca lontar lagi,"

Gubernur Koster mengatakan dalam laporannya di awal bahwa PKB sebagai wahana pelestarian dan pengembangan seni tradisi Bali, di mana yang kaya, unik, dan unggul.

Diketahui, penyelenggaraan PKB ke-45 dilakukan melalui sejumlah pembaharuan dan penambahan materi baru, yaitu, Jantra Tradisi Bali atau Pekan Kebudayaan Daerah yang berisi permainan tradisional, dan Bali World Culture Celebration atau Perayaan Budaya Dunia di Bali.

"Saat ini PKB sudah menjadi wahaya berkelas dunia yang membahagiakan dan membanggakan masyarakat Bali. Pembaruan PKB merupakan upaya dalam implementasi visi pembangunan Bali, Nangun Sat. Kerthi Loka Bali Melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana Menuju Bali Era Baru," tegas Koster asal Desa Sembiran Kecamatan Tejakula, Kabupaten Buleleng ini.

Menariknya, kegiatan pembukaan ditutup dengan Peed Aya (pawai) yang dipersembahkan seluruh Kabupaten dan Kota di Bali. Kemudian PKB tahun ini diikuti sebanyak 309 komunitas seni, menampilkan 498 karya seni, yang melibatkan lebih dari 19 ribu seniman. 012


​​​​


TAGS :