Ekonomi

Laju Inflasi Melandai, BI Provinsi Bali Sinergi dengan TPIP dan TPID Jelang Hari Keagamaan

 Rabu, 05 April 2023 | Dibaca: 300 Pengunjung

Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Bali Trisno Nugroho, memperhatikan tekanan inflasi Maret 2023 melandai.

www.mediabali.id, Denpasar. 

Selama bulan Maret 2023 Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi menunjukkan perkembangan yang positif, yaitu sebesar 0,07% (mtm), sama dengan inflasi bulan sebelumnya (0,07%, mtm), dan lebih rendah dari inflasi nasional (0,18%, mtm).

Melalui rendahnya inflasi Maret 2023, diketahui tidak terlepas dari sinergi pengendalian inflasi menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). 

"Maka inflasi secara tahunan dapat melandai dari 6,34% (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 5,46% (yoy) pada Maret 2023," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, Rabu (5/4/2023).

Ia memaparkan berdasarkan komoditasnya, adanya tekanan inflasi karena terdapat kenaikan harga cabai rawit, cabai merah, bensin, beras, dan tomat.

Diperkirakan kenaikan harga cabai karena dipengaruhi keterbatasan pasokan, terutama akibat tingginya curah hujan pada bulan Februari 2023, sementara kenaikan harga bensin terjadi akibat kenaikan harga Pertamax dan Pertamax Turbo per 1 Maret 2023.

Di sisi lain, masih terdapat kenaikan harga beras atas terbatasnya pasokan gabah karena masa panen padi baru dimulai pada pertengahan Maret 2023.

"Jadi inflasi yang lebih tinggi dapat tertahan dengan menurunnya harga canang sari, bawang merah, angkutan udara, serta daging ayam ras dan bola lampu," kata Trisno.

Ia menjelaskan apabila harga canang sari kembali menurun sejalan dengan normalisasi permintaan pasca berakhirnya perayaan Hari Raya Nyepi; lalu penurunan harga bawang merah didorong oleh peningkatan pasokan; sedangkan penurunan tarif angkutan udara terjadi seiring penurunan harga avtur dan penurunan permintaan selama bulan puasa. 

"Di bulan April 2023, beberapa risiko peningkatan inflasi yang perlu diwaspadai, antara lain kenaikan permintaan bahan makanan dan makanan jadi menjelang HBKN Idul Fitri. Potensi kenaikan tarif angkutan udara dan angkutan antar kota selama liburan panjang HBKN Idul Fitri, sebagai dampak lanjutan kenaikan harga bensin bulan Maret 2023, serta dampak pemberian gaji ke-13 dan THR PNS dan pegawai swasta menjelang HBKN," paparnya.

Sebaliknya, peningkatan pasokan beras seiring dengan semakin meluasnya panen raya padi diprakirakan menurunkan tekanan kenaikan harga beras. 

Langkah dini TPID Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali, yang mana terus melakukan pengendalian inflasi melalui kerangka 4K, yakni; Ketersediaan pasokan, Keterjangkauan harga, Kelancaran distribusi, dan Komunikasi yang efektif.

"Sejumlah upaya telah dan masih terus dilakukan, anta lain melalui kegiatan operasi pasar untuk komoditas pangan di berbagai tempat strategis (pasar tradisional, kecamatan/kelurahan/desa, tempat ibadah), pemberian subsidi ongkos angkut, beserta sinergi dan kolaborasi bersama Bulog, Perumda Pangan dan Distributor pangan dalam menjaga ketersediaan pasokan," ucapnya.

Guna meningkatkan kualitas dan komoditas keluar masuk Bali, TPID memonitor kecukupan pasokan di Bali, dan mendorong peningkatan Kerjasama Antar Daerah (KAD) dalam Provinsi Bali dan dengan luar Provinsi Bali.

"Sekaligus kami membina komunikasi dengan masyarakat, melalui berbagai media mengenai perkembangan harga dan ketersediaan pasokan pangan di Bali," demikian tutup Trisno. 012


TAGS :