Pendidikan

Kuliah di Luar Negeri Sambil Magang, ITB STIKOM Bali Tanda Tangani MoU dengan Fooyin University Taiwan

 Jumat, 19 Januari 2024 | Dibaca: 637 Pengunjung

Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan menandatangani MoU dengan pihak Fooyin University Kaoshiung, Taiwan diwakili Natasia, Assistant of International Overseas Affair. Dorong generasi muda khususnya Bali kuliah di luar negeri sambil magang, Jumat (19

www.mediabali.id, Denpasar. 

ITB STIKOM Bali menjalin kerja sama dengan Fooyin University Kaoshiung, Taiwan. Hal ini sebagai tindak lanjut Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan, yang terus mendorong anak-anak muda Indonesia, khususnya dari Bali untuk melanjutkan kuliah di luar negeri sambil magang.

Dadang Hermawan didampingi Wakil Rektor III Bidang Kerja Sama dan Inovasi I Made Sarjana. SE., MM., melakukan penandatanganan MoU antara ITB STIKOM Bali dengan Fooyin Universty Kaoshiung, Taiwan, Jumat (19/1/2024) di Kampus ITB STIKOM Bali, Renon, Denpasar.

Pihak Fooyin Universiity diwakili oleh Natasia, Assistant of International Overseas Affair, kemudian Director of International Overseas Affair, Fooyin University, Dr. Nanyo Cheng menyaksikan dari kampusnya di Kaoshiung, Taiwan secara online melalui zoom meeting. 

Dijelaskan Natasia bahwa kerja sama ini meliputi program 1 + 4 International Foundation Program. Artinya 1 tahun pertama di kampus Fooyin mahasiswa mengikuti kuliah bahasa Mandarin saja selama 720 jam hingga lulus level A-2 sebagai syarat mengikuti kuliah pada tahun kedua sesuai program studi yang dipilih, selama 4 tahun. 

Natasha menambahkan selama 5 tahun di Taiwan, para mahasiswa mendapat kesempatan magang, sehingga mempunyai penghasilan untuk membiayai segala kebutuhannya.

"Kelebihan kampus Fooyin ini adalah tahun pertama biaya SPP dan asrama gratis, tahun kedua semester pertama biaya SPP gratis, hanya biaya asrama saja," ujar Natasia.

Diutarakan Natasia bahwa sesuai aturan Kementerian Tenaga Kerja Taiwan bagi mahasiswa asing, dalam masa belajar, mereka mendapat kesempatan bekerja 20 jam / minggu, sedangkan selama masa liburan musim semi dan musim panas mereka bisa kerja 40 jam / minggu. 

"Itu (penghasilannya) lebih dari cukup untuk biaya hidup mereka selama di Taiwan," tuturnya.

Sedangkan, untuk program lain dalam MoU ini adalah kesempatan bagi mahasiswa ITB STIKOM Bali memperoleh dua gelar atau dual degree.

"Jadi 2 tahun kuliah di STIKOM Bali duhulu lalu lanjut 2 Tahun lagi di Fooyin. Syaratnya mahasiswa sudah dibekali dengan bahasa Mandarin Level A-2 di Indonesia. Kelebihan program 2 + 2 ini mahasiswa mendapat uang saku Rp5 juta / bulan, jadi tidak perlu repot-repot cari kerja," beber Natasia.

Melalui kerja sama ini disambut baik oleh Dadang Hermawan dan I Made Sarjana. Lanjut Dadang, khusus program 1 + 4 ini di mana tahun pertama biaya SPP dan asrama digratiskan akan mendorong lebih banyak mahasiswa Indonesia, khususnya mahasiswa STIKOM Bali melanjutkan kuliah di Taiwan sambil magang.

Dadang Hermawan menegaskan program ini adalah solusi terhadap mahasiswa yang secara ekonomi kurang mampu.

"Dia bisa membiayai kuliahnya tanpa tergantung dari orang tua. Kita akan persiapkan mereka dengan baik, misalnya kursus bahasa Mandarin untuk berangkat September 2024 mendatang. Ini juga menjadi solusi memperoleh dua gelar, baik melalui program 1+4 maupun 2+2," demikian Dadang Hermawan sekaligu pula Caleg nomor 4 partai Demokrat dapil Bali untuk DPR RI. 012

 


TAGS :