Politik
KPU Bali Capai Target 83,4% Kehadiran Pemilih dan Zero Sengketa di MK
Jumat, 05 April 2024 | Dibaca: 418 Pengunjung
Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, S.TP., MP., merasa senang karena target pemilihan 83,4% dan zero sengketa di MK sebagai dua target utama KPU Bali tercapai di Pemilu 2024, Jumat (5/4/2024).
Target selama kontestasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, dipenuhi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali, yaitu kehadiran pemilih dan zero sengketa di berbagai pemilihan.
"Jadi kami sudah mencapai dua target, Pertama kehadiran pemilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) sudah 83,4%, dan Kedua zero sengketa di Mahkamah Konstitusi (MK) sudah kami lakukan. Semua Pemilihan Legislatif (Pileg) kita sampai ke tingkat Dewan Perwakilan Daerah (DPD), itu zero sengketa. Sehingga, dua target kami sudah berhasil," ujar Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan, S.TP., MP., Jumat (5/4/2024) malam di Renon, Denpasar.
Melalui proses panjang Pemilu 2024 di Provinsi Bali, bukan berarti dengan mudah dilewati. Sangat banyak tantangan hingga ke hari H pemilihan pada 14 Februari 2024.
"Saya tentu tidak pernah puas, ya kita akan lihat segera setelah penetapan calon terpilih, kita akan buka kotak. Kita akan lihat siapa pemilih-pemilih yang tidak hadir, kenapa tidak hadir, termasuk suara-suara yang tidak sah. Saya ingin menghadirkan teman-teman akademisi universitas di Bali, yang mau melakukan riset. Maka itu, hasil riset inilah yang akan dipakai sebagai strategi sosial berikutnya di Pilkada. Harapannya kami memiliki data tersebut, baik di mana TPS-nya, desa mana saja yang partisipasi pemilihnya terendah," ucapnya.
Baca juga:
KPU Gelar PSU di Desa Temukus dan Pedawa
Menurut Lidartawan, di tengah kemajuan zaman dan teknologi digital kedepannya akan dilakukan upaya untuk meminimalisir penggunaan baliho.
"Para calon ke depan kami harapkan juga untuk meminimalisir baliho. Apalagi kita ketahui di Bali, tidak ada tempat pengolahan sampah yang baik, terutama sampah plastik," katanya.
Di waktu mendatang pemilih usia 17 Tahun semakin banyak di bulan November 2024.
"Nah, kalau itu semakin banyak ya pasti arahnya ke digital. Mereka lebih suka kepada sesuatu yang menyebabkan mereka menentukan pilihan. Salah satunya adanya video pendek tentang siapa dirinya, khususnya terhadap bangsa dan negara, sehingga mereka mampu mencalonkan diri sebagai Bupati dan Wakil Bupati atau anggota dewan," tandas Lidartawan. 012
TAGS :