Peristiwa
Koster Harap Masyarakat Rayakan Tumpek Krulut
Kamis, 16 Februari 2023 | Dibaca: 356 Pengunjung
Gubernur Bali Wayan Koster ajak masyarakat memaknai dan merayakan Hari Raya Tumpek Krulut, Sabtu (18/2) pekan ini.
Rahina Tumpek Krulut sebagai Rahina Tresna Asih atau Kasih Sayang Dresta Bali, jatuh pada Sabtu (18/2) pekan ini. Dari itu, Pemerintah Provinsi Bali (Pemprov) Bali sebelumnya telah mengeluarkan Instruksi Gubernur Bali Nomor 02 Tahun 2023 tentang Perayaan Rahina Tumpek Krulut dengan Upacara Jana Kerthi, sebagai implementasi Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 04 Tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan
Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru.
Dijelaskan Gubernur Bali Wayan Koster, bahwa sebagaimana tersurat dalam Lontar Prakempa dan Aji Gurnita, Otonan Sarwa Tetangguran agar dilaksanakan pada Rahina Tumpek Krulut.
"Pada Rahina Tumpek Krulut kita memuja Dewa Iswara dalam manifestasinya sebagai Dewa Keindahan untuk memohon waranugraha agar kita terus menerus diberi kesenangan dan kebahagiaan lahir bathin dalam menjalani roda kehidupan. Selain dengan cara mendengarkan dan memainkan gamelan, rasa senang dalam diri manusia juga dapat dicapai dengan membangun tresna asih atau kasih sayang terhadap sesama manusia dan memupuk persaudaraan," jelas Koster baru-baru ini.
Koster turut mengajak seluruh komponen masyarakat Bali, seperti: instansi vertikal di Bali, Wali Kota/Bupati se-Bali, Majelis Desa Adat se-Bali, Pimpinan Lembaga Pendidikan se-Bali, Perbekel dan Lurah se-Bali.
Bandesa Adat se-Bali, Organisasi Kemasyarakatan dan Swasta se-Bali, yowana atau generasi milenial serta seluruh masyarakat Bali untuk merayakan rahina Tumpek Krulut secara niskala dan sakala.
"Perayaan rahina Tumpek Krulut secara Niskala dilaksanakan melalui upacara dan persembahyangan sesuai dengan tradisi dan dresta yang telah berlaku di masyarakat. Bagi masyarakat yang memiliki gamelan atau alat musik diimbau untuk mengupacarai gamelan atau alat musiknya sebagai wujud syukur atas anugerah Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Kawiswara. Harapannya agar gamelan dan alat musik yang dimiliki dapat memberi kesenangan, kebahagian, dan ketentraman lahir dan bathin," katanya.
Lebih dari itu, perayaan rahina Tumpek Krulut secara sakala dilakukan dengan berbagai aktivitas sosial dan kemanusiaan, diantaranya, seperti: berkunjung ke Panti Asuhan, Panti Wreda, Rumah Tahanan dan atau Rumah Sakit, melaksanakan donor darah, memberi bantuan kesehatan kepada masyarakat miskin, hingga menggelar dan menonton pertunjukan seni (musik, tari, drama, teater) untuk membangun hubungan harmonis antar sesama manusia.
"Jadi dapat juga dilakukan dengan saling memberi ucapan kasih sayang lewat berbagai media, saling memberi atau berkirim bunga, souvenir dengan menumpahkan kasih sayang antara anak dengan orang tua, guru dengan murid, atau sesama teman, sahabat, dan pasangan hidup," tutup Koster asal Desa Sembiran Kecamatan Tejakula Kabupaten Buleleng ini. 012
TAGS :