Pendidikan
HMI Cabang Denpasar Soroti APK PT, Rektor ITB STIKOM Bali Tawarkan Beasiswa Hingga Kuliah Sambil Bekerja di Jepang
Kamis, 25 Juli 2024 | Dibaca: 326 Pengunjung
Tampak para pengurus HMI Cabang Denpasar berfoto dengan jajaran pejabat ITB STIKOM Bali, Kamis (25/7/2024).
Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan menerima audiensi Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Denpasar, Kamis (25/7/2024).
Pengurus HMI di antaranya; Zidni Ferdinand Yusuf Ketua Umum HMI Cabang Denpasar; Haris Afrizal PTKP HMI Cabang Denpasar; dan Indrawansyah dari PA HMI Cabang Denpasar.
Sementara itu, Rektor ITB STIKOM Bali di dampingi Dra. Ni Made Astiti, MM.Kom., selaku Direktur Kerja Sama, Pemasaran, dan Humas; I Gusti Ngurah Wikranta Arsa, S.Kom., M.Cs selaku Koordinator Bagian Kemahasiswaan; Edwar, S.Ag., M.Kom selaku Pembina UKM MCOS), dan Kusnandar selaku Perwakilan PT. MBC.
Zidni Ferdinand Yusuf mengatakan tujuan audiensi dari HMI Cabang Denpasar ini selain untuk bersilaturahmi, termasuk berkolaborasi, bersinergi dan menguatkan satu sama lain.
"Sebagai kader HMI yang berlandaskan insan akademis, kami datang berkunjung ke kampus-kampus untuk melakukan silaturahmi dan mempererat hubungan antara kader HMI dengan kampus di sekitarnya," ujar Zidni.
Dikatakan Zidni bahwa audiensi ini menyoroti ada stagnansi tingkat Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendidikan Tinggi di kalangan masyarakat Indonesia yang masih rendah yang disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya faktor ekonomi serta lemahnya dorongan keluarga.
Sesuai data BPS 2023, lanjut Zidni apabila APK PT Indonesia hanya 31,45. Sedangkan APK PT di Bali sebesar 36,46 walaupun lebih tinggi dari APK PT Indonesia, namun angka itu tidak cukup untuk menggambarkan kemajuan masyarakat.
"Kami melihat adanya stagnansi Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi, banyak lulus SMA sederajat memilih untuk tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, yakni perkuliahan. Hal tersebut akibat faktor ekonomi, di sisi lain lemahnya dorongan keluarga membuat siswa tidak termotivasi untuk berkuliah," ungkapnya.
Baca juga:
Tak Terjangkau Instalasi, Masyarakat Desa Pejukutan Terpaksa Jual Sapi Demi Bisa Beli Air
Rektor ITB STIKOM Bali, Dr. Dadang Hermawan merespon hal tersebut dengan beberapa program beasiswa yang ditawarkan untuk mengatasi kesenjangan ekonomi tersebut, baik itu dari hasil kerja sama ITB STIKOM Bali dengan pemerintah (Beasiswa KIP Kuliah) atau beasiswa mandiri yang diadakan ITB STIKOM Bali.
"Tentu kami juga tidak akan menutup mata dan membiarkan hal tersebut terjadi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama Bali. Kami, kampus ITB STIKOM Bali sangat terbuka. Kami juga memiliki beasiswa, tinggal pilih, ada yang dari pemerintah (Basiswa KIP Kuliah), ada juga dari ITB STIKOM Bali (mandiri), dan program kuliah sambil kerja di Jepang," beber Dadang.
Pihaknya berharap dengan audiensi ini semua pihak dapat bekerja sama turun ke masyarakat untuk melakukan pengkajian lebih lanjut terkait stagnannya Angka Partisipasi Kasar (APK) tersebut.
Dadang menerangkan beberapa program ITB STIKOM Bali yang sudah diupayakan untuk memberikan dampak positif bagi masyarakat Bali, salah satunya dengan program kuliah sambil bekerja di Jepang.
"Kami melihat bahwa begitu banyak peminat beasiswa kuliah, namun di sisi lain beasiswa juga terbatas. Karenanya ITB STIKOM Bali hadir menawarkan program kuliah sambil bekerja di Jepang, dengan skema beasiswa berbasis dana talangan, di mana penerima beasiswa berkomitmen untuk bekerja di Jepang. Nah nanti untuk pembayaran kembali bisa dengan upah yang diterima oleh penerima beasiswa tersebut," tandasnya. 012
TAGS :