Peristiwa

Golose Prihatin Narapidana Kasus Narkotika Meningkat di Bali

 Rabu, 21 Juni 2023 | Dibaca: 547 Pengunjung

Kepala BNN RI Komjen Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, MM., mengajak masyarakat, stakeholder di Bali dan di seluruh tanah air cegah narkotika sekaligus tekankan rehabilitasi, Rabu (21/6/2023).

www.mediabali.id, Badung. 

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komjen Pol. Dr. Drs. Petrus Reinhard Golose, MM., menekankan persoalan narkotika di Bali kian memprihatinkan dan membutuhkan upaya bersama dalam pencegahan lebih luas ke depannya.

“Salah satu perhatian saya di Tahun 2022 dan 2023 adalah 591 penduduk Bali, yang mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (LP). Hal ini menjadi pesan, karena terlalu tinggi bagi saya, sebanyak 591 orang penduduk Bali (Dominasi kasus Narkotika-red)” ujar Komjen Pol. Reinhard Golose, mantan Deputi Bidang Kerja Sama Internasional Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (2015) dan Kapolda Bali (2016) pasca penutupan kegiatan Smash on Drugs di Auditorium Rektorat Kampus Universitas Udayana (Unud), Bukit Jimbaran, Kabupaten Badung, Rabu (21/6/2023).

Baik BNN dan seluruh stakeholder diharapkan untuk saling bergerak menekan peredaran gelap narkotika. Saat ini, masalah narkotika sudah mampu ditekan mencapai 50% peredaran narkotika, di mana biasanya sekitar 60 s.d. 70%.

“Sehingga, kita perlu menekan lagi. Kalau pengguna narkotika, segera lapor ke BNN, itu akan direhabilitasi sebelum dilakukan upaya paksa. Upaya paksa itu adalah upaya yang terakhir sebenarnya, tetapi kalau keluarga rehabilitasi di BNN itu gratis,” tuturnya.

Tidak ada toleransi terhadap para pengedar narkotika di Bali, sebab narkotika dilarang peredarannya di Pulau Dewata. “Kita berada di Pulau Dewata, maka narkotika harus dicegah. Kini berdasarkan catatan BNN, jumlah orang luar Bali 259, Warga Negara Asing 41 (pelaku narkotika). Tahun 2022-2023 orang luar Bali 217, WNA 110 orang, ini menjadi catatan yang harus kita juga antisipasi,” katanya.

Golose sekaligus alumni pendidikan di Akademi Kepolisian Tahun 1988 ini menegaskan bahwa sejatinya banyak faktor yang mengakibatkan peningkatan terhadap pengguna narkotika.

“Faktornya kan macam-macam, bisa karena suplai (narkotika) tinggi atau Golden Triangle. Ada pula karena demand (permintaan) sabu-sabu dan ganja. Kita dalam rangka pencegahan akan menyambut Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) yang akan dipusatkan di Bali, Rabu, 26 Juli 2023 depan,” tandasnya. 012

​​​​​


TAGS :