Wayan Sudiarna selaku Perbekel Desa Jumpai mengapresiasi Fun Bike Desa Jumpai 2024 bersama generasi muda dan swasta, dalam rangka memberikan hiburan serta mengurangi fokus anak-anak terhadap gadget.

Fun bike ini dibuka Sudiarna dengan mengambil start di Banjar Adat Kangin Desa Jumpai, Kecamatan Klungkung. Ia menilai anak-anak harus banyak berinteraksi dengan seusia mereka, sehingga terwujud komunikasi, persahabatan, toleransi, dan rasa suka cita dalam periode pertumbuhannya.

Melalui fun bike yang mengintari areal Desa Jumpai, anak-anak sudah siap berkumpul sedari Pukul 07.00 Wita. Mereka setia menunggu di bawah gerimis hujan, lalu dengan penuh semangat mengayuh sepeda dan diiringi pengawasan dari para Kadus dan tim panitia.

"Tujuan dari fun bike ini adalah memperkenalkan kondisi Desa Jumpai, di mana menjadi desa pengembangan dari adanya Pusat Kebudayaan Bali (PKB). Dari fun bike ini kami harap berjalan berkesinambungan untuk mengurangi dari penggunaan gadget atau hal-hal yang kurang baik, di mana untuk mengubah mindset atau pola pikir anak-anak bahwa hidup itu tidak saja tergantung gadget," ujar Sudiarna, Minggu (9/6/2024).

Peserta fun bike merupakan siswa-siswi SD kelas 3-6 dan SMP kelas 1-3 di wilayah Desa Jumpai. Mereka terlihat antusias dalam fun bike yang pertama kali digelar di Desa Jumpai.

"Kami sediakan door prize untuk peserta fun bike, ini menjadi penyemangat untuk mereka," ujarnya.

Sudiarna berharap lewat fun bike Desa Jumpai digelar akan menambah rasa kebersamaan dan komunikasi generasi muda agar saling mengenal dan berinteraksi, termasuk Desa Jumpai dapat semakin dikenal luas masyarakat di Bali.

"Desa Jumpai juga memiliki daya tarik untuk wisatawan domestik, baik wisata sesolahan (tari-tarian) dan wisata alam pantai untuk bermain surfing," tandasnya.

Desa Jumpai dikenal sangat aktif dalam berbagai kegiatan masyarakat, terdapat kegiatan Posyandu, PKK, pariwisata, pendidikan, kesenian, kepedulian terhadap Lansia, bulan bahasa Bali, pertanian, pencegahan PSN, dan agenda lainnya. 012