Ketua DPRD Bali Dewa Made Mahayadnya, SH., mengutarakan selipan pelajaran dari sosok Wayan Koster, yang berhasil menang dan menjadi Gubernur Bali untuk periode 2025-2030. Ia menyebut Koster selalu rendah hati dan mengedepankan filosofi hidup 'De Ngaden Awak Bise, Depang Anake Ngadanin'.

Dewa Mahayadnya politisi asal Buleleng ini memuji kiprah politik Wayan Koster, yang maju diperiode kedua bersama Wakil Gubernur Bali, Nyoman Giri Prasta. Keduanya, selalu tampil sederhana dan sangat memberikan inspirasi terhadap para politikus di Bali.

"Masyarakat Bali begitu banyak bertanya mengapa saat pemilihan (Pilkada), Pak Koster tidak banyak memasang baliho? Beliau Pak Koster menjawab dengan santai, de biasange nak Bali ngajuman hasilne (Jangan dibiasakan orang Bali tinggi hati dengan hasilnya). Melalui kepribadian karakter Pak Koster, beliau ajak kita agar selalu rendah hati," ujar Dewa Mahayadnya yang akrab disapa Dewa Jack ini, Selasa (4/3/2025) di sela-sela acara sambutan pertama Gubernur Koster di DPRD Bali.

Dewa Jack mengungkapkan dari kepribadian Koster, ia teringat pada bait Pupuh Ginada yang berisi 'De Ngaden Awak Bise, Depang Anake Ngadanin'. Ia mengajak filosofi ini supaya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Bali, di mana pun berada.

"Anak ne ngorang nak Bali, gama Bali. Saya ingat terhadap Pupuh Ginada, kita belajar tentang De Ngaden Awak Bise, Depang Anake Ngadanin (Jangan merasa diri paling bisa, biar orang lain yang menilai)," terang Dewa Jack.

Dari kesempatan Rapat Paripurna ke-9 DPRD Bali, Dewa Jack yang juga duduk sebagai Bendahara di PDI Perjuangan ini mengucapkan selamat bertugas untuk Dr. Ir.Wayan Koster, M.M., sebagai Gubernur Bali dan I Nyoman Giri Prasta, S.Sos., sebagai Wakil Gubernur Bali, masa jabatan 2025-2030, yang terpilih hasil pemilihan Kepala Daerah Serentak Nasional 2024 dan telah dilantik oleh Presiden Republik Indonesia di Jakarta, pada tanggal 20 Pebruari 2025.

"Kami yakin saudara Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, akan mampu untuk menata pembangunan Bali secara fundamental dan komprehensif yang mencakup berbagai aspek kehidupan berkaitan dengan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali sebagaimana Visi Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana dalam Bali Era Baru," tegas Dewa Jack di awal sambutannya.

Gubernur Bali Wayan Koster telah berhasil mencapai 44 Tonggak Peradaban penanda Bali Era Baru, antara lain memuliakan Desa Adat, Perlindungan Keagamaan, Aksara Bali, Perlindungan Kawasan Besakih, Pusat Kebudayaan Bali, Shortcut Singaraja-Mengwitani, Pembangunan Pelabuhan Sanur-Sampalan-Bias Munjul, Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali, dan lain sebaginya.

"Tentunya hal ini sangat menggembirakan dan sangat didukung oleh seluruh rakyat Bali, karena secara nyata dirasakan manfaatnya," tandas Dewa Jack. 012