Hiburan

Festival Imlek Digelar 1-2 Februari 2025, Kostum Dewi Kwan Im dan Phoenix Ramaikan Sesi Parade Nusantara

 Senin, 27 Januari 2025 | Dibaca: 181 Pengunjung

Jumpa press panitia Festival Imlek 2576, yang akan digelar 1-2 Februari 2025 di Jalan Gadjah Mada hingga Lapangan Puputan Badung Denpasar, Senin (27/1/2025).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Festival Imlek 2576 di Tahun 2025 digelar Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Bali, pada 1-2 Februari 2025. Festival Imlek akan mengangkat budaya dan tradisi China yang berkembang di Kota Denpasar.

Melalui heritage di Kota Denpasar, budaya China yang berkembang tidak dapat dipisahkan. Dari Festival Imlek, masyarakat diajak menikmati atmosfer Imlek berlokasi di sepanjang Jalan Gadjah Mada - Lapangan Puputan Badung, Denpasar.

Ketua INTI Bali Dr. Putu Agung Prianta, B. Eng (Hons.), MA., mengatakan Festival Imlek di tahun sebelumnya memperoleh antusiasme ribuan masyarakat.

"Tahun 2025 ini kami ada parade nusantara, yang sudah daftar ada 1.200 dari berbagai etnis di bawah Forum Komunikasi Etnis Nusantara. Jadi kami cukup senang dan bangga karena banyak yang terlibat parade. Parade akan digelar di hari pertama," ujarnya, di dampingi Pak Handoyo dan Pandita Sudiarta Indrajaya yang juga Ketua Umum Yayasan Empu Astapaka, Senin (27/1/2025) di Denpasar.

Parade dalam rangka merajut kebhinekaan dan kebersamaan melalui Festival Imlek. Hari Pertama, Sabtu (1/2/2025) dimulai Pukul 15.00 Wita di Jalan Gadjah Mada, yang rencananya akan dibuka Walikota Denpasar IGN Jaya Negara.

"Hari pertama, mohon permakluman untuk masyarakat karena jalan akan ditutup sementara 2-3 jam. Parade dimulai dari Jalan Kartini - Jalan Sulawesi menuju ke Jalan Gadjah Mada. Kemudian Jalan Arjuna - Jalan Sumatera ditutup mulai Pukul 15.00 Wita. Kami tidak menampilkan pementasan di jalan, tapi akan dipusatkan di lapangan Puputan Badung," ungkapnya.

Ada pesta rakyat dan panggung hiburan yang akan menambah kesemarakan masyarakat di Festival Imlek.

Di hari berikutnya, Minggu (2/2/2025) Festival Imlek akan mengundang tamu- tamu pejabat dari Pj. Gubernur Bali SM. Mahendra Jaya dan Gubernur Bali terpilih Wayan Koster, dan pejabat lainnya.

Dihari kedua tidak ada parade. Acara berupa hiburan, penyerahan pemenang video, foto, hingga cosplay, di panggung Festival Imlek. Diramaikan UMKM unik dan stand sponsor.

"Acara Festival Imlek ini kami harapkan diketahui luas masyarakat, sehingga acara dapat berjalan sukses dan responnya baik untuk masyarakat seluruhnya," harap Pandita Sudiarta.

Prof. Dr. Ir. Anastasia Sulistyawati, M.M., M.S., M.Mis., D.Th., Ph.D., memberikan apresiasi terhadap Festival Imlek yang segera digelar, sebagai wujud menjaga heritage di Kota Denpasar.

"Melalui dukungan pemerintah Kota Denpasar, INTI Bali, dan masyarakat Bali, maka Festival Imlek ini akan berjalan baik dan lancar," ujarnya.

Salah satu hal menarik dari Festival Imlek, di hari pertama akan diadakan parade nusantara. Desainer ternama Bali, Gede Yudi akan menampilkan model Putri Pariwisata Indonesia dan Miss Tourism Indonesia, dengan kostum istimewa, Dewi Kwan Im dan Burung Phoenix. Idenya, akulturasi budaya Tionghoa-Bali.

"Desain karya dipersiapkan 3 bulan, di mana karya ini pernah menang di China sebelumnya. Kostum Dewi Kwan Im dan Phoenix dirancang khusus tampil di parade Festival Imlek. Melambangkan kemakmuran, kedamaian, ketenangan, dan memberikan harapan sebagaimana makna Dewi Kwan Im," tutur Gede Yudi.

Miss Tourism Indonesia, Roselina Risang Sekar Limbangsari menambahkan di Festival Imlek mendapatkan kesempatan tampil menggunakan kostum Dewi Kwan Im.

"Ya saya mendapatkan kesempatan untuk tampil dengan busana Dewi Kwan Im. Saya merasa tertarik dan terketuk hatinya, untuk mencoba merepresentasikan peranan wanita dalam kelembutan dan welas asih dari Dewi Kwan Im," ucap wanita kelahiran Yogyakarta dan juga peraih first runner up di ajang Putri Pariwisata 2024 ini.

Sedangkan, Ni Made Dwiguna Pradyaniswari selaku Putri Pariwisata Indonesia 2024 menuturkan kesempatan tampil di Festival Imlek akan menjadi pengalaman baru dirinya, apalagi akan menggenakan kostum Phoenix. 

"Saya sangat bersenang hati untuk mengikuti Festival Imlek tahun ini, saya menggunakan kostum Phoenix dan sebagai simbol pantang menyerah serta keberanian. Saya harap generasi muda nanti dapat datang dan melihat aneka budaya dan kolaborasi budaya di Festival Imlek. Kedepannya dapat mempelajari dan semakin mencintai budaya yang ada di Kota Denpasar," ucap Una saapan akrabnya, asal Ubung Denpasar dan berkuliah di Program Studi International Undergraduate Program Management, Undiknas ini. 012



 


TAGS :