Advokat ternama Dr. Togar Situmorang, sempat disebut-sebut namanya oleh oknum wanita dalam video adu mulut dengan krama pecalang diduga di wilayah Amed, Karangasem.

Krama pecalang dalam video beredar di Instagram @InfoDenpasarTerkini.id, dengan seragam putih dan udeng hitam, awalnya diduga datang untuk meminta keterangan terhadap warga yang diduga menyerang masyarakat Amed. 

Namun, tiga warga pendatang dimaksud berlagak sombong dengan mengacuhkan peranan pecalang, dia bahkan berkata-kata kasar dan menilai pecalang yang datang main keroyokan.

"Beraninya main keroyokan. Laki-laki kayak banci," ucap wanita berpakaian hitam dan celana jeans panjang ini menyerang pecalang lewat ucapan kasarnya.

Dia bahkan melontarkan kata-kata tidak patut, hingga berkata tidak pantas terhadap orang yang lebih tua. "Apa-apa anjing?," kata wanita yang mengakui dirinya asal Sumatera ini sembari mengejek pecalang.

Wanita lainnya dengan pakaian warna pink, justru melontarkan nama Dr. Togar Situmorang, seolah-olah kenal dekat dengan mereka.

"Kasi tahu saja Togar Situmorang, biar mereka (pecalang) ini lari kabur. Biar dicari Togar Situmorang," katanya.

Salah satu pecalang menegaskan apabila mereka menerima tinggal warga pendatang, tetapi justru menilai attitude yang tidak pantas.

"Saya terima anda di sini dengan attitude anda. Siapa yang mau menyerang? Kita di sini melindungi bersama, bukan untuk saling serang," tegas pecalang.

Polemik ini didengar advokat sekaligus Panglima Hukum, Dr. Togar Situmorang, yang sangat menyayangkan adanya peristiwa ini. Dr. Togar Situmorang menegaskan tidak ada mengenal wanita tersebut. Bahkan, seolah-olah dekat dengan Dr. Togar Situmorang.

Melalui akun resminya @TogarSitumorang, ia berkomentar langsung di dalam video instagram yang diunggah @InfoDenpasarTerkini.id

"Hot News! Quick Respon! Klarifikasi dalam video beredar ada inang-inang itu sebut-sebut nama Dr. Togar Situmorang lawyer-nya. Dengan ini saya tidak mengenal dan tidak ada surat kuasa terkait masalah hukum. Jadi saya sangat keberatan dan mendukung Muspida yang merupakan aparat desa bapak pecalang atau babinsa, bahkan aparat polisi agar dapat melakukan pengamanan serta sangsi terhadap ibu-ibu yang terlibat saat itu," tegas Dr. Togar Situmorang.

Sejumlah netizen dalam kolom komentar pedas terhadap perempuan yang melecehkan keberadaan pecalang dan menyebutkan nama Dr. Togar Situmorang. Hal itu dianggap tidak pantas dan patut mendapatkan hukuman dari desa terkait. 012