Politik

Debat Pilwakot Denpasar Bahas Sampah, Paslon ABDI: Pemilahan Bercampur di Truk Pengangkut

 Sabtu, 19 Oktober 2024 | Dibaca: 178 Pengunjung

Debat antara Paslon paket ABDI dan paket Jaya-Wibawa memberikan sudut pandang terhadap masalah pengelolaan sampah di Kota Denpasar, Sabtu (19/10/2024).

www.mediabali.id, Denpasar. 

Masalah di sektor kebersihan atau pengelolaan sampah menjadi topik yang paling menarik dalam debat pertama Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Denpasar.

Paslon nomor urut 1, calon Walikota Denpasar Gede Ngurah Ambara Putra dan calon Wakil Walikota Denpasar, I Nengah Yasa Adi Susanto (Paket ABDI), menyakinkan sampah di Kota Denpasar akan segera tuntas diselesaikan jika masyarakat memberikan kepercayaan terhadap mereka.

Ngurah Ambara mengatakan inovasi terhadap pengelolaan sampah harus tepat guna. Sampah patut dituntaskan dan ditunjang peralatan yang canggih, bahkan bisa dengan cara dibakar, tetapi tidak menganggu lingkungan.

"Memang ada diversifikasi (strategi mengurangi resiko-red) mengenai sampah di setiap desa dan rumah tangga. Namun, paling tidak langkah yang diambil adalah dengan sampah dibakar dan tidak mengganggu lingkungan, tapi ada juga langkah mengolah sampah menjadi bahan-bahan yang bernilai produktif. Paling tidak di Kota Denpasar harus mengambil langkah sesuai kajian yang paling baik, yaitu sampah itu dibakar. Semuanya bisa bisa selesai, tinggal diversifikasi sampah itu," tegas Ambara.

Sementara itu, Paslon Wawalikota Denpasar nomor urut 1, Nengah Yasa Adi Susanto, juga tidak lupa menekankan edukasi ke masyarakat tentang pemilahan sampah kedepannya.

"Penanganan sampah selama ini dari rumah tangga untuk memilah sampah dan organik dan non organik. Kami akan beri reward mereka yang telah mengelola sampah dengan membebaskan iuran sampah. Kedua, kami akan maksimalkan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST), meskipun banyak yang lagi bermasalah. Hal penting lainnya adalah kita akan hilangkan Kota Denpasar tanpa Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah," kata Adi Susanto yang akrab dipanggil Jro Ong.

Ditambahkan Adi Susanto sekaligus Ketua DPW PSI Provinsi Bali ini bahwa pengelolaan sampah melibatkan masyarakat rumah tangga, kerap membuat hasil yang berbanding terbalik di lapangan. Sampah organik dan non organik yang dikumpulkan dari rumah tangga justru digabung saat diangkut truk sampah.

"Faktanya sampah yang dikumpulkan masyarakat di rumah tangga, mereka susah payah kumpulkan sampah organik dan organik. Tapi, saat truk sampah datang malah diangkut dan dijadikan menjadi satu. Jelas ini masalah serius di tingkat rumah tangga yang kita harus selesaikan, tidak hanya mengeluarkan kebijakan, tapi upaya masyarakat rumah tangga menjadi sia-sia," katanya.

Sementara itu, Paslon nomor urut 2, calon Walikota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara dan calon Wakil Walikota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa (Jaya-Wibawa) menilai salah satu persoalan sampah muncul di tingkat rumah tangga. Hal ini dibantu Pemkot Denpasar dengan menerapkan Tempat Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R).

"Pemkot Denpasar sebenarnya telah melaksanakan pengelolaan sampah berbasis TPS3R. Volume sampah di Kota Denpasar rata-rata sekitar 980 Ton. Sedangkan di hulunya kami sudah ada bank sampah dan berbagai komunitas peduli sampah. Kami juga sudah tuntaskan sampah di 24 TPS3R yang kita miliki, di mana 17 TPS3R sudah menggunakan mesin hybrid. Tercatat dari semua kegiatan itu, ada penuntasan sampah sampai 160 Ton per harinya. Sisanya 800 Ton mau diapakan? Kami juga miliki 3 TPST (Padangsambian, Kertalanggu, dan Tahura). Dari pihak ketiga berjanji menyelesaikan masalah sampah, 1.020 Ton per hari, ternyata hanya 150 Ton per hari. Untuk itulah kita putus hubungan kita dengan pihak ketiga tersebut. Sekarang di TPS3R, kita memiliki mesin plastik untuk mengubah sampah plastik menjadi tas kresek dan paving block. Kami juga pada intinya kebijakan provinsi Bali, yang akan menggunakan mesin lewat Incinerator. Kami siap dan dukung untuk penuntasan sampah ke depan," tandasnya. 012

 


TAGS :