Teknologi

Cegah Dini Aplikasi dari Hacker, Finalis Anugerah Bug Bounty 2024 Diikuti Dosen ITB STIKOM Bali

 Minggu, 11 Agustus 2024 | Dibaca: 445 Pengunjung

Yohanes Priyo Atmojo, S.Kom., M.Eng., masuk dalam 12 finalis dalam Anugerah Bug Bounty 2024.

www.mediabali.id, Denpasar. 

Yohanes Priyo Atmojo, S.Kom., M.Eng., selaku dosen pengajar di ITB STIKOM Bali, menunjukkan prestasinya dengan masuk 12 finalis dalam Anugerah Bug Bounty 2024. 

Education Computer Security Incident Response Team (CSIRT) Pusdatin Kemendikbudristek, disingkat EduCSIRT Pusdatin Kemendikbudristek sebagai penyelenggara acara tersebut. 

Bug Bounty tahun ketiga ini digelar oleh Pusdatin Kemendikbudristek RI dengan mengusung tema 'Security Starts with You'. 

Bug Bounty sebagai program yang diselenggarakan institusi atau lembaga sebagai pemilik sistem atau aplikasi, Pusdatin, untuk memberikan reward (hadiah) bagi ethical hacker (peretas etis) karena berhasil menemukan dan melaporkan bug atau kerentanan sistem atau aplikasi tersebut.

Bug Bounty 2024 diselenggarakan bagi Bug Hunters yang dikhususkan untuk pendidik guru atau dosen, dan peserta didik pelajar atau mahasiwa.

Menariknya, Bug Hunter adalah sebutan untuk para pencari celah keamanan di dalam suatu aplikasi yang dimiliki oleh suatu organisasi atau lembaga.

Dijelaskan Yohanes Priyo Atmojo bahwa dirinya sangat senang karena dapat masuk final. Baginya, Bug Bounty sebagai ajang bergengsi karena bertujuan menjaring Bug Hunter yang mampu memberikan masukan kepada pemilik aplikasi akan adanya bahaya kerentanan terhadap aplikasi tersebut. 

“Ajang ini semacam mencari pemburu (hunter) yang mampu memberikan peringatan dini kepada pemilik aplikasi agar segera mengamankan sistemnya guna menghindari ancaman dari hacker yang tidak bertanggungjawab,” kata Yohanes yang juga Dosen pada Program Studi Teknologi Informasi ITB STIKOM Bali, Minggu (11/8) malam.

Menurut Yohanes untuk kategori pendidik, Big Bounty 2024 ini diikuti oleh hampir seluruh dosen bidang teknologi informasi di seluruh Indonesia, tetapi tidak mengatasnamakan kampus melainkan secara pribadi.

“Saya tertarik ikut ajang ini guna meningkatkan kemampuan saya di bidang keamanan teknologi informasi, khususnya Cyber Security. Saya sekaligus ingin memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak, terutama pemilik aplikasi,” ucap Yohanes.

Mengenai kegiatan yang dilakukan sebagai Bug Hunter terhadap sebuah aplikasi, Yohanes tidak menjelaskannya karena hal ini menyangkut NDA atau Non-Disclousure Agreement dengan pihak EduCSIRT.

Kedepannya menurut Yohanes, anugerah Big Bounty 2024 akan diadakan pada akhir Agustus 2024 dan disiarkan langsung melalui kanal YouTuber EduCSIRT. 012

 


TAGS :