Sedikit demi sedikit bakal calon presiden RI yang akan maju di Pilpres 2024 mulai menguak siapa yang akan menjadi bakal Cawapresnya. Jika dari kubu PDI Perjuangan ada sosok Ridwan Kamil yang disebut Sekjen Hasto Kristianto di dalam puisinya sebagai sosok pendamping Ganjar, di kubu Anies Baswedan ada nama Yenny Wahid dan juga Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Sementara di kubu Prabowo Subianto belum ada gambaran jelas siapa yang bakal menjadi Cawapres. Jika dilihat dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB, nama Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi nama kuat sebagai Cawapres.

Namun, masih ada nama lainnya yang bakal menjadi pesaing Cak Imin untuk mendampingi Prabowo Subianto. Mengingat adanya sejumlah partai yang ingin merapat ke kubu Prabowo dengan juga menyertakan nama-nama pendamping Prabowo.

Seperti PAN misalnya yang berpotensi bergabung dengan koalisi KIR menawarkan Erick Thohir sebagai Cawapres. Sementara Golkar memiliki Airlangga Hartarto yang merupakan Ketum DPP Partai Golkar yang digadang-gadang sebagai calon kuat.

Sekretaris DPC Gerindra Klungkung I Nengah Mudiana mengungkapkan, semua figur tersebut sangat berpotensi sebagai calon pendamping Prabowo nanti. Namun putusan siapa yang akan mendampingi Prabowo merupakan hak prerogatif Prabowo Subianto. Meski begitu pihaknya berharap Cawapres yang akan mendampingi Prabowo nantinya dapat mendongkrak elektabilitas.

Pasalnya, saat ini elektabilitas Prabowo berada di posisi puncak di sejumlah survei yang dilakukan seperti Political Weather Station (PWS), Indopol, Indonesia Political Opinion, LSI, Indikator dan Lingkaran Survei Indonesia."Selain bisa kerja bersama-sama, Cawapres nanti diharapkan bisa mendongkrak elektabilitas Pak Prabowo," harapnya saat ditemui Kamis (29/6).

Sebagai kader Gerindra, Nengah Mudiana mengaku siap berjuang dan mendukung siapa pun yang menjadi Cawapres Prabowo nanti. "Kami siap berjuang untuk kemenangan Pak Probowo," pungkasnya. (*)