Ekonomi

Bisnis Terminal Kendaraan Dikenalkan IPCC Lewat Investor Forum

 Kamis, 25 Mei 2023 | Dibaca: 304 Pengunjung

IPCC sebagai perusahaan yang menjadi bagian satu rantai pasok ekosistem distribusi otomotif. Berperan meningkatkan konektivitas kegiatan dalam satu rangkaian harus optimal. Ciptakan efisiensi dan efektivitas kegiatan distribusi otomotif, Kamis (25/5/2023)

www.mediabali.id, Badung. 

PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC Terminal Kendaraan/IPCC) berkolaborasi bersama PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia (MASI), Kamis (24/5/2023) di Hotel Harris Sunset Road, Kabupaten Badung, Bali.

Bincang emiten ini tentang kinerja Perseroan, sekaligus menjadi ajang pengenalan bisnis para investor dan nasabah PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia.

Kolaborasi melibatkan PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM). IPCC maupun IPCM merupakan 2 perusahaan yang berasal dari Pelindo Group. Selain itu, PT Bursa Efek Indonesia Kantor Perwakilan Bali, turut diundang dalam kegiatan ini. Sementara itu, tema diusung adalah 'Mengarungi Samudera Investasi'.

Direksi dari IPCC hadir, yaitu Direktur Utama sekaligus Plt. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCC Sugeng Mulyadi; Direktur Operasi dan Teknik Bagus Dwipoyono; beserta Direktur Keuangan dan SDM Sumarno.

IPCM diwakilkan: Direktur Utama sekaligus Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCM Shanti Puruhita; Direktur Keuangan dan SDM Rheini Delfianti; serta Eddy Harristiani Corporate Secretary.

Kondisi makro ekonomi dan pasar modal diawal dipaparkan I Gusti Agus Andiyasa selaku Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Denpasar. Ia menyampaikan kondisi pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan, termasuk minat berinvestasi dari masyarakat.

Transaksi di masyarakat, termasuk penambahan nasabah-nasabah baru yang menunjukkan peningkatan dengan adanya pandemi tersebut.

"Pembatasan pertemuan di antara masyarakat membuat perubahan sosial, di mana masyarakat mau tidak mau lebih banyak menggunakan gadget untuk tetap dapat berkomunikasi, termasuk melakukan investasi dan trading produk investasi melalui gadget," katanya.

Kondisi pasar, lanjut Andiyasa, masih dihadapkan sejumlah sentimen, di antaranya kondisi makro ekonomi global yang masih dalam ketidakpastian atas adanya perang Rusia-Ukraina, pergerakan harga komoditas yang fluktuatif, arah kebijakan suku bunga The Fed AS yang dapat mempengaruhi kebijakan bank sentral di sejumlah negara, pergerakan mata uang asing, dan perkembangan ekonomi makro lainnya.

Paparan manajemen IPCC supaya investor forum terkait mampu rutin melakukan pengenalan bisnis usaha IPCC, sekaligus menjadi bagian dari literasi keuangan kepada masyarakat, terutama kepada para nasabah MASI dari berbagai kalangan.

"Manajemen juga berharap dengan semakin meningkatnya pemahaman masyarakat, terutama nasabah MASI maka dapat meningkatkan transaksi dan likuiditas saham IPCC," ucap Direktur Utama sekaligus Plt. Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPCC Sugeng Mulyadi.

IPCC merupakan bagian dari PT Pelabuhan Indonesia (Persero) yang memiliki kegiatan usaha bongkar muat kargo kendaraan di Terminal dengan lini bisnis Car Terminal Operator; Car Terminal Handling & Supporting; Car Distribution Management; dan RoRo Terminal Operator.

"IPCC menyampaikan keunggulan kompetitif di hadapan nasabah MASI, di mana Terminal IPCC masih menjadi tujuan utama penanganan kargo kendaraan dari pabrikan otomotif. Sebab, selain distribution cost perjalanan yang lebih rendah, tarif kompetitif, dan standardisasi pelayanan bongkar muat kendaraan, termasuk kesiapan man power yang telah tersertifikasi sesuai dengan standar pabrikan otomotif," kata Sugeng.

Lebih dari itu, sejumlah fasilitas yang dimiliki IPCC memberi tambahan nilai keunggulan karena sesuai dengan standar internasional.

Peningkatan aktivitas pasca pandemi, maka pendapatan IPCC mengalami peningkatan sepanjang periode Tahun 2022 dan berlanjut di periode triwulan pertama Tahun 2023.

Sebagai contoh, sepanjang triwulan pertama Tahun 2023 ekspor CBU naik 40,74% (year on year/YoY), dibandingkan periode yang sama di tahun lalu di angka 90.073 unit dan ekspor truck/bus naik 333,33% di angka 104 unit. Sedangkan impor CBU naik 47,95% diangka 93.476 unit. Kemudian, kondisi di terminal domestik di mana pengiriman CBU naik 47,95% di angka 93.476 unit.

Sedangkan alat berat dan truck/bus masing-masing naik 16,30% di angka 3.297 unit dan 12,59% di angka 19.679 unit.

"Akhir Tahun 2022 IPCC telah mengoperasikan sejumlah terminal dimulai dari Tanjung Priok; Terminal Belawan, Medan; Terminal Pontianak; hingga Terminal Makassar. Dengan telah bergabungnya Pelindo maka terbuka lebar pengembangan Kerjasama-operasi ke sejumlah wilayah semisal Balikpapan, Surabaya, Banjarmasin, Bali, Nusa Tenggara dan lainnya," terangnya.

Seiring atas meningkatnya Laba Tahun Berjalan IPCC, baik di Tahun 2022 maupun di periode triwulan pertama Tahun 2023, maka IPCC sedang mengusulkan melakukan pembagian dividen.

Di awal Tahun 2022, IPCC melakukan pembagian dividen interim sebanyak Rp22,71 miliar yang setara dengan Rp12,49 miliar per lembar saham.

Komitmen perusahaan publik dan pertanggung jawaban kepada para pemegang saham, terutama pemegang saham publik, maka nantinya akan diputuskan dalam RUPS Tahunan.

Sebagai informasi, Laba Tahun Berjalan IPCC untuk Tahun Buku 2022 ialah sebesar Rp161,72 miliar.

Di sisi lain, berdasarkan data historis persentase pembagian dividen / Dividend Payout Ratio (DPR) IPCC ialah berkisar 60% hingga 70%. Selanjutnya, IPCC akan melaksanakan RUPS Tahunan pada 27 Juni 2023 untuk mengusulkan rencana pembagian dividen ini. 012​​​​​


TAGS :