Ekonomi
BI Paparkan Outlook Ekonomi dan Pariwisata di Balinomics, Dukung Program Pemerintah
Selasa, 25 Februari 2025 | Dibaca: 207 Pengunjung
Bank Indonesia akan terus mendukung transformasi ekonomi Bali, dan mewujudkan pertumbuhan yang lebih inklusif serta kuat di masa depan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja, mengungkapkan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Februari 2025 memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate sebesar 5,75%, melanjutkan kebijakan pro-stability dan pro-growth BI.
"Keputusan ini konsisten dengan upaya menjaga prakiraan inflasi 2025 dan 2026 tetap terkendali dalam sasaran 2,5±1%, stabilisasi nilai tukar Rupiah sesuai dengan fundamental di tengah ketidakpastian global, dan turut mendorong pertumbuhan ekonomi," ujarnya, dalam event bertajuk BALINOMICS, Selasa (25/2/2025).
Diketahui kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) ditingkatkan untuk lebih mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah.
"Ekonomi Bali tahun 2025 akan tumbuh pada rentang 5,0-5,8% (yoy), lebih tinggi dari ekonomi nasional yang diprediksi tumbuh pada kisaran 4,7-5,5% (yoy)," ungkap Erwin.
Optimisme dimaksud didukung dengan keyakinan masyarakat yang tetap kuat, sebagaimana tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Februari 2025 yang berada pada level optimis sebesar 137,75 serta peningkatan penjualan ritel yang terindikasi dari kenaikan Indeks Penjualan Riil (IPR) menjadi 117,2 pada Januari 2025.
"Termasuk dari sisi pelaku usaha, Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) menunjukkan optimisme yang dicerminkan dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) kegiatan usaha pada triwulan IV 2024 yang positif sebesar 29,56%," terang Erwin.
Ke depan diperlukan kolaborasi strategis dari berbagai pihak untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Bali, tetap kuat melalui penguatan pariwisata berkualitas dan diversifikasi ke sektor lainnya, antara lain melalui penguatan pertanian, perdagangan, dan investasi.
BALINOMICS juga menghadirkan narasumber dari pelaku usaha pariwisata, Ida Bagus Agung Partha Adnyana yang kerap disapa Gus Agung selaku Chairman Bali Tourism Board. Gus Agung menyampaikan bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tantangan di sektor Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions(MICE), perlu dilakukan beberapa langkah untuk memperkuat pariwisata Bali, di antaranya diversifikasi produk wisata seperti ekowisata, wisata budaya, gastronomi, dan wisata kesehatan, serta optimalisasi infrastruktur dan aksesibilitas.
Pemasaran digital dan branding melalui media sosial serta kolaborasi dengan sektor swasta dan komunitas menjadi kunci untuk menarik kunjungan pariwisata berkualitas.
Selain itu, regulasi lingkungan dan kebijakan energi hijau di sektor perhotelan serta transportasi perlu turut diperkuat guna memastikan keberlanjutan ekonomi dan ekologi mengingat pentingnya keberlanjutan lingkungan hidup bagi sektor pariwisata. 012
TAGS :