Ekonomi

BI Pantau Inflasi Gabungan Terkendali di Denpasar dan Singaraja

 Minggu, 03 Desember 2023 | Dibaca: 291 Pengunjung

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja

www.mediabali.id, Denpasar. 

Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, mencermati catatan inflasi yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali, di mana tekanan harga gabungan dua kota di Provinsi Bali, yakni Denpasar dan Singaraja pada bulan November 2023, tercatat inflasi sebesar 0,41% (mtm).

Menurut Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Erwin Soeriadimadja, adanya tekanan inflasi tersebut lebih tinggi dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 0,18% (mtm) dan inflasi nasional pada periode yang sama sebesar 0,38% (mtm).

"Namun begitu, inflasi tersebut masih terkendali yang tercermin dari inflasi secara tahunan sebesar 2,77%, terjaga pada rentang sasaran 3±1%," ucap Erwin, Minggu (3/12/2023).

Kemudian ditinjau dari komoditasnya, inflasi pada November 2023 terutama bersumber dari kenaikan harga cabai rawit, cabai merah, beras, emas perhiasan, dan jeruk.

"Diketahui terdapat kenaikan harga komoditas hortikultura terutama disebabkan oleh penurunan pasokan seiring dengan berakhirnya musim panen raya," ucapnya.

Sementara itu, adanya kenaikan harga beras disebabkan oleh terbatasnya produksi padi pada panen raya periode Oktober-November 2023.

Kenaikan harga emas perhiasan didorong oleh kenaikan harga emas di pasar internasional. Di sisi lain, komoditas penyumbang deflasi adalah telur ayam ras, canang sari, angkutan udara, bensin, dan daging ayam ras. 

Lanjut, Erwin Soeriadimadja bahwa pantuan di Desember 2023, risiko yang perlu diwaspadai antara lain potensi kenaikan harga gula pasir sejalan dengan kenaikan harga di pasar internasional, potensi berlanjutnya kenaikan harga komoditas hortikultura seiring dengan berakhirnya musim panen, potensi kenaikan tarif angkutan udara karena kenaikan permintaan periode liburan HBKN Natal dan Tahun baru 2024, serta potensi kenaikan harga canang sari peningkatan permintaan untuk upacara keagamaan. 

"Harga komoditas bensin diprakirakan akan melandai sejalan dengan penurunan harga BBM non subsidi per 1 Desember 2023 rata-rata sebesar -3,41%. Selain itu, penurunan harga CPO di pasar global diprakirakan berdampak pada penurunan harga minyak goreng dan komoditas yang berbahan baku CPO," ucapnya.

Dijelaskan Erwin Soeriadimadja, apabila Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi dan Kabupaten/Kota di Bali secara konsisten melakukan pengendalian inflasi melalui kerangka 4K antara lain: i) Intensifikasi penyelenggaraan operasi pasar murah untuk menjaga stabilitas harga dan pemantauan harga dengan koordinasi antar lembaga, ii) Melaksanakan pemantauan di pasar dan distributor untuk memastikan ketersediaan pasokan, iii) Memperluas dan meningkatkan Kerja sama Antar Daerah (KAD),

Termasuk pula; iv) Mendorong peningkatan peran Perumda Pangan dan distributor di Bali untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga bahan pangan strategis, v) Mempercepat rencana pembentukan pasar induk di Provinsi Bali; dan vi) Penyampaian harga pangan strategis untuk menjaga ekspektasi masyarakat. 012


TAGS :