Krisis air bersih tidak hanya terjadi di Indonesia Timur saja namun juga di sejumlah daerah di Bali. Nusa Penida menjadi contoh betapa mahalnya air bersih untuk masyarakat. Untuk itu Bendahara DPC Gerindra Klungkung I Wayan Widiana meminta kepada pemerintah Klungkung untuk meniru satgas air yang dibuat oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Prabowo telah mewujudkan swasembada air sebenarnya dengan keberhasilannya menyediakan air di tempat-tempat krisis air. Dari Satgas air yang ia bentuk telah menghasilkan sekitar 70 titik air di 70 dusun di Indonesia. Pada akhir Oktober Prabowo menargetkan jumlahnya akan bertambah jadi 100 titik air, dan sampai akhir Desember 2023 menjadi 200 titik air.

Widiana mengaku, krisis air tidak hanya dibahas di atas meja saja. Perlu langkah pasti yang harus diambil agar bisa mengatasi masalah tersebut. "Krisis air sudah terjadi puluhan tahun. Meski kondisi saat ini sudah lebih baik, namun tetap saja air bersih merupakan barang mahal di Nusa Penida," ungkap Widiana, Selasa (12/9/2023).

Pihaknya berharap dengan adanya Satgas Air dapat mempercepat mengatasi krisis air di Klungkung. Baik itu di Nusa Penida mau pun Klungkung daratan. Mengingat di sejumlah desa di wilayah Banjarangkan, Dawan dan juga Kecamatan Klungkung sering sekali distribusi air mati.

"Memang terlihat sepele (air mati) tapi dampaknya kepada masyarakat sangat menggangu. Terutama saat ada upacara adat yang memang membutuhkan banyak air untuk pembuatan upakara," pungkasnya. (*)