Pendidikan
Akutansi Digital Wujudkan Pariwisata Berkelanjutan
Selasa, 03 Desember 2024 | Dibaca: 1330 Pengunjung
Oleh : Desak Putu Ratna Dewi (Mahasiswa Pascasarjana Undiksha 2024)
Pariwisata adalah nadi ekonomi Bali yang memberikan kontribusi signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat. Namun, seiring dengan pesatnya pertumbuhan sektor ini, dampak negatif yang ditimbulkan semakin sulit diabaikan. Pariwisata massal seringkali mengancam keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas yang menjadi inti dari filosofi Tri Hita Karana. Eksploitasi sumber daya alam, peningkatan limbah, serta komersialisasi budaya adalah tantangan-tantangan yang semakin nyata. Di tengah kondisi ini, akuntansi berkelanjutan hadir sebagai solusi untuk mengelola dan memonitor dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan pariwisata di Bali, sekaligus menjaga warisan budaya dan kelestarian alam.
Akuntansi berkelanjutan bukan hanya sekadar mencatat angka-angka keuangan, melainkan juga mencakup dimensi sosial dan lingkungan. Dalam era digital ini, teknologi memungkinkan para pelaku usaha pariwisata untuk memantau kinerja mereka secara lebih holistik dan terintegrasi. Salah satu contoh nyata adalah penggunaan sistem ERP (Enterprise Resource Planning) yang dapat menggabungkan data terkait emisi karbon, konsumsi energi, hingga kontribusi terhadap pelestarian budaya dalam satu platform yang mudah diakses. Dengan adanya teknologi ini, para pelaku usaha dapat memperoleh informasi yang lebih lengkap tentang dampak operasional mereka terhadap lingkungan dan masyarakat, sehingga dapat membuat keputusan yang lebih bijak.
Selain itu, teknologi blockchain dapat memainkan peran penting dalam menciptakan transparansi. Contohnya, laporan mengenai dampak lingkungan dari suatu hotel dapat diverifikasi langsung oleh wisatawan, memberikan rasa percaya kepada mereka bahwa destinasi yang mereka pilih benar-benar berkomitmen terhadap keberlanjutan. Tidak hanya itu, big data juga memberikan manfaat besar dalam menganalisis pola konsumsi wisatawan, seperti waktu puncak penggunaan air atau jenis atraksi yang paling diminati. Hasil analisis ini dapat digunakan untuk merancang kebijakan yang lebih hemat sumber daya dan lebih menguntungkan masyarakat lokal.
Untuk usaha kecil, seperti homestay atau warung, aplikasi berbasis mobile menjadi solusi praktis. Aplikasi ini memungkinkan mereka untuk mencatat transaksi harian dengan mudah dan menghasilkan laporan keuangan sederhana. Dengan cara ini, mereka tidak tertinggal dalam transformasi digital yang semakin mendominasi dunia bisnis, sekaligus membantu mereka untuk lebih transparan dan bertanggung jawab dalam menjalankan usaha.
Digitalisasi dalam akuntansi berkelanjutan membawa banyak manfaat, mulai dari efisiensi operasional hingga pengambilan keputusan yang lebih berbasis data. Salah satu dampak positif yang signifikan adalah meningkatnya kepercayaan wisatawan terhadap komitmen keberlanjutan suatu destinasi. Wisatawan modern, terutama dari generasi milenial dan Gen Z, lebih cenderung memilih destinasi yang bertanggung jawab secara sosial dan lingkungan. Laporan transparan yang menunjukkan kontribusi pada pelestarian budaya dan konservasi alam bisa menjadi daya tarik tambahan bagi Bali sebagai tujuan wisata.
Namun, implementasi digitalisasi ini tidaklah tanpa tantangan. Banyak pelaku usaha, khususnya UMKM, yang belum sepenuhnya memahami pentingnya akuntansi berkelanjutan, apalagi mengenai teknologi yang dibutuhkan. Selain itu, biaya teknologi yang tinggi juga menjadi hambatan utama, terutama bagi usaha kecil. Oleh karena itu, peran pemerintah dan lembaga keuangan sangat penting dalam memberikan subsidi atau pelatihan untuk membantu pelaku usaha mengadopsi teknologi digital ini.
Kesadaran akan pentingnya keberlanjutan menjadi kunci utama dalam mewujudkan tujuan ini. Jika pemerintah, masyarakat lokal, dan pelaku usaha pariwisata dapat berkolaborasi, Bali tidak hanya dapat menjaga warisan budaya dan kelestarian lingkungan, tetapi juga dapat menjadi contoh global dalam pengelolaan pariwisata yang bertanggung jawab. Dengan langkah ini, Bali akan tetap menjadi destinasi wisata yang tak hanya memikat, tetapi juga berkelanjutan, memberikan manfaat bagi generasi yang akan datang.*
TAGS :