Kesehatan
Tingkatkan Kesehatan Penderita TB, Pemkot Denpasar Serahkan Sembako
Jumat, 05 April 2024 | Dibaca: 1506 Pengunjung
Komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar menyerahkan sembako pada penderita tuberkolosis (TB) melalui Dinas Kesehatan dan Pemberantasan Penyakit Tuberkulose Indonesia (PPTI) Cabang Kota Denpasar. Penyerahan sembako tersebut salah satu upaya Pemkot Denpasar membantu meningkatkan kesehatan penderita TB selain membantu proses pengobatan malalui puskesmas dan kader-kade PPTI Kota Denpasar. Hal tersebut disampaikan Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) I Nyoman Dana, saat penyerahan sembako, Jumat (5/4) yang dihadiri Ketua Cabang PPTI Kota Denpasar, Dr. Sudana Satrigraha, dan Ketua PPTI Wilayah Bali Dr. Adi Wiguna serta instansi terkait.
Lebih lanjut Nyoman Dana menambahkan penderita TB harus tetap memperhatikan kesehatannya tertmasuk kesehan keluarga sekitarnya. “Kami berharap penderita TB memperhatikan keluarga yang lain karena penyakit ini menular,” ujarnya. Sehingga diharapkan Kota Denpasar basa terbebas dari kasus TB. Ketua PPTI Cabang Kota Denpasar dr. I Made Sudhana Satrigraha yang didampingi Ketua Harian PPTI Cabang Denpasar, IGN Wibawa di sela-sela menyerahkan bantuan sembako mengatakan pemberian sembako tersebut merupakan salah satu upaya mendukung para penderita tuberkolosis cepat sembuh.
"Selain memberikan bantuan sembako, kami juga terus memberikan pendampingan pada penderita dengan menyosialisasikan minum obat pada yang tepat yakni PMO (pengawas penelan obat)," ujarnya.
Ia mengharapkan penderita tuberkolosis (TB) yang meminum obat dalam jangka waktu cukup panjang, yaitu enam bulan secara berkesinambungan, atau tidak boleh berhenti sebelum waktu yang ditentukan tersebut. Hal tersebut agar tidak terjadi resistensi atau kuman menjadi kebal bila tidak mengikuti aturan meminum obat itu secara teratur.
Sementara itu, Ketua Harian PPTI Cabang Denpasar, IGN Wibawa menambahkan saat kasus TB di Kota Denpasar mengalami peningkatkan ditahun 2022 sebanyak 1416 kasus dan tahun 2023 sebanyak 1858 kasus. Hal ini karena meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri. “Saat ini kami pantau selain penderita TB di keluarga, keluarga yang tidak kena TB juga memeriksakan diri. Sehingga diketahui lebih dini bila kena TB,” ujarnya. Mengingat bila kenavirus TB diketahui setelah minimal setahun atau kondisi bandan lagi tidak sehat. “Kami terus mendorong bila di keluarga ada yang kena TB agar keluarga lain juga memeriksakan diri,” harapnya.
Salah seorang penderita TB yang mendapatkan bantuan Nyoman Agus Rupawan mengaku Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kesehatan bersama PPTI Kota Denpasar telah memberikan perhatian serius terhadap penderita TBC. Salah satunya dengan rutin melakukan kunjungan rumah memberikan pendampingan minum obat bagi penderita. "Saya berharap bagi penderita mau memeriksakan diri untuk pencegahan lebih awal," ujarnya. 007
TAGS :