Diskusi publik dengan tema 'Bali Bebas Masalah Sampah: Realitas atau Utopis?' segera digelar Pengurus Daerah (Pengda) Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Provinsi Bali pada, Selasa (25/2/2025).

Sebagai rangkaian memperingati HUT ke-5 JMSI yang jatuh pada 8 Februari, serta Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang diperingati setiap 21 Februari. Hal ini sebagai wujud kepedulian sesama terhadap masalah sampah di Bali.

Diungkapkan Ketua Pengda JMSI Bali, Nyoman Ady Irawan bahwa ia mengangkat topik ini lantaran pengentasan masalah sampah menjadi salah satu isu krusial di Bali. Selain sampah, ada masalah kemacetan dan keamanan yang kerap dialami masyarakat.

"Sektor pariwisata yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali, sudah mulai sangat terancam oleh isu ini," ungkapnya.

Ditambahkan Ady bahwa peranan masyarakat seluruhnya perlu dilibatkan dalam mengentaskan masalah sampah di Bali, tanpa masyarakat yang bergerak konsisten, pemerintah tentu saja tidak dapat bergerak sendirian.

"Kita berharap diskusi ini, salah satunya, dapat mendorong konsolidasi publik, pemerintah dan masyarakat dalam pengentasan masalah sampah. Peningkatan implementasi program kebijakan yang sudah ada, serta memperkuat supervisi dan law enforcement-nya. Karena tanpa itu, sulit rasanya Bali bisa bebas masalah sampah," bebernya.

Maka itulah, JMSI Bali menghadirkan narasumber yang berasal dari berbagai unsur, seperti Ketua TPP PKK Provinsi Bali periode 2025-2030 Ny. Putri Suastini Koster, sebagai keynote speaker, kemudian tiga narasumber lainnya, yakni, Plt. Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Bali I Made Rentin, Wakil Dekan I Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Udayana I Gede Hendrawan dan Ketua Yayasan Bumi Kita I Wayan Askara.

Melalui diskusi ini juga dihadiri Ketua Dewan Pembina JMSI Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati atau Cok Ace, yang akan memberikan sambutan pengantar. Kemudian diskusi ini akan dimoderasi oleh Putu Wira Dana, Ketua Bidang Hukum JMSI Bali.

"Narasumber yang kita hadirkan dari unsur pemerintah, akademisi dan pegiat lingkungan. Dengan melibatkan audiens dari berbagai elemen masyarakat, mulai pemerintah, organisasi masyarakat, pemuda mahasiswa hingga pengusaha," tegasnya.

Hal penting lainnya, Ady juga mengapresiasi langkah Gubernur dan Wakil Gubernur Bali periode 2025-2030 Wayan Koster dan I Nyoman Giri Prasta, yang memasukan pengentasan masalah sampah sebagai salah satu program super prioritas dalam pemerintahannya.

"JMSI Bali akan mengawal upaya pemerintah mengentaskan masalah sampah. Melalui fungsi pers, kita dapat mengambil peran edukasi dan supervisi," demikian tutupnya. 012