Peristiwa

Pencegahan Narkotika Ditingkatkan BNN RI dan PDEA, Sasar Perbatasan Antar Kelautan Indonesia dan Filipina

 Jumat, 24 November 2023 | Dibaca: 297 Pengunjung

Kerja sama dalam mencegah peredaran gelap narkotika dilanjutkan lewat pertemuan dan komitmen kerja sama BNN RI dengan PDEA asal Filipina, Jumat (24/11/2023) di Hotel Merusaka, Jimbaran, Bali Selatan.

www.mediabali.id, Badung. 

Pertemuan bilateral dilakukan Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dan Philippines Drugs Enforcement Agency (PDEA), di mana menjadi komitmen dalam rangka mengatasi permasalahan narkotika di negara Indonesia dan Filipina.

Irjen Pol. Drs. Agus Irianto, S.H.,  M.Si., M.H., Ph.D. selaku Deputi Hukum dan Kerjasama BNN RI, memimpin delegasi Indonesia dalam pertemuan bilateral bersama Assistant Secretary Renato A. Gumban, Deputy Director General for Operation Philippines Drugs Enforcement Agency (PDEA), Jumat (24/11/2023) di Hotel Merusaka Nusa Dua, Bali Selatan.

Melalui pertemuan ini BNN RI dan PDEA, diperkirakan akan banyak membicarakan masalah penanganan narkotika antar negara, pencegahan trik baru pengiriman dari pelaku narkotika. Selain itu, BNN RI dan PDEA sepakat melakukan peningkatan kerja sama dalam menemukan solusi yang komprehensif mengatasi permasalahan narkotika di kedua negara.

"Jadi ini merupakan pertemuan keempat bilateral meeting, antara Indonesia dan Filipina. Kami membahas isu-isu yang tengah dihadapi Indonesia dan Filipina, termasuk format kerja sama ke depan seperti apa. Memang kami sebelumnya sudah ada kerja sama, tetapi melalui meeting ini dapat mengetahui perkembangan antara Indonesia dan Filipina. Ke depan kerja sama apa yang dapat kita lakukan dan kita juga menerima saran-saran," ujar Irjen Pol. Agus Irianto.

Pertemuan keempat antara BNN RI dan PDEA sejak ditandatanganinya nota kesepahaman pada Tahun 2015 silam. Kemudian, membahas persoalan peningkatan narkotika di Indonesia dan Filipina.

"Ya berapa (peningkatan) di Indonesia dan Filipina. Tantangannya hampir sama, tapi berbeda, sehingga dilakukan langkah-langkah penanganannya," tegasnya.

Diketahui peningkatan kerja sama dilakukan BNN RI dan PDEA khususnya dalam penegakan hukum guna memberantas sindikat peredaran gelap narkotika. Dua hal penting yang menjadi sorotan dalam peningkatan kerja sama ini, yaitu berkaitan dengan sharing data intelijen dan pengawasan perbatasan.

"Mereka (Filipina) juga menangkap ganja sampai ton-ton nan. Selanjutnya, kita tahu di Indonesia ada Pulau-pulau sampai 17.058 lebih, luas jarak 5.000 Km lebih. Termasuk kita lihat anggota BNN ada berapa? Tentu saja mereka (pelaku narkotika) mencari celah. Bukan bocor atau tidak bocor, tetapi tidak ada orang dapat menangkap kejahatan semua bersih itu, pasti ada saja yang belum tertangkap. Sehingga kita perlu kegiatan ini untuk mengantisipasi di perbatasan," bebernya.

Baik BNN dan PDEA turut sepakat untuk melakukan kerja sama bilateral mencakup peningkatan kapasitas melalui berbagi best practice, keahlian teknis, serta pendekatan inovatif.

"Kami PDEA melakukan kerja sama dengan BNN RI, dalam mencegah keluar masuknya narkotika baik dari Indonesia ke Filipina, begitu sebaliknya. Salah satunya, melalui jalur laut, di mana orang-orang yang menggunakan sarana kapal laut, kami tentu tidak tahu semuanya membawa apa. Mereka datang keluar masuk, sehingga ini juga patut kita antisipasi bersama. Narkotika ini menjadi musuh semua negara, sehingga digelar pertemuan BNN RI dan PDEA untuk menyepakati kerja sama lanjutan ke depan," harap Assistant Secretary Renato A. Gumban, Deputy Director General for Operation PDEA.

Selanjutnya, melalui pertemuan bilateral ini diharapkan mampu menjadi platform dalam memperkuat komitmen antara BNN RI dan PDEA, berbagi gagasan inovatif dan menyusun rencana aksi yang nyata untuk mencapai tujuan bersama dalam meningkatkan keamanan dan kesejahteraan di kawasan ASEAN. 012


TAGS :