Politik
Paslon Mulia-PAS Berikan Alasan Tidak Hadir di Dialog Kebangsaan Undiknas
Kamis, 14 November 2024 | Dibaca: 151 Pengunjung
Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya dan Putu Agus Suradnyana (Mulia-PAS) tanggapi ketidakhadiran di Dialog Kebangsaan Undiknas, Kamis (14/11/2024).
Ramai perbincangan terkait ketidakhadiran di acara Dialog Kebangsaan yang diadakan oleh Universitas Pendidikan Nasional (Undiknas) Denpasar pada Kamis, 14 November 2024. Tim Strategis Pemenangan pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali, Made Muliawan Arya (Mulia) dan Putu Agus Suradnyana (PAS) memberikan alasan secara konkrit.
Menurut Gede Pasek Suardika (GPS), yang juga merupakan advokat dan anggota tim pemenangan Mulia-PAS, ketidakhadiran ini disebabkan oleh jadwal kampanye yang sangat padat, dengan fokus utama untuk bertemu langsung dengan masyarakat Bali di berbagai daerah.
Melalui penjelasannya, dia sangat menghormati Undiknas sebagai institusi pendidikan yang penting. Berikutnya, undangan yang datang mendekati jadwal kampanye yang sudah sangat padat membuat pasangan Mulia-PAS tidak bisa memenuhi undangan tersebut.
"Undangan dari Undiknas memang sangat kami hargai, tetapi dengan jadwal kampanye yang sudah terisi penuh, kami harus berbagi wilayah di Bali. Kampanye di berbagai kabupaten dan kota sudah sangat padat. Kami juga menghormati waktu masyarakat yang ingin bertemu dengan pasangan Mulia-PAS," terang GPS.
Diungkapkan GPS, acara seperti Dialog Kebangsaan yang mengundang pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali seharusnya disampaikan jauh sebelumnya, seperti yang dilakukan oleh Universitas Udayana (Unud) dan Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Kedua universitas dimaksud sudah jauh-jauh hari berkomunikasi terkait jadwal kampanye dan acara yang melibatkan pasangan calon.
Meskipun acara Dialog Kebangsaan di Undiknas dibatalkan karena ketidakhadiran Mulia-PAS, bagi GPS bahwa akan tetap terbuka untuk melakukan diskusi atau dialog dengan pihak kampus di waktu yang lebih tepat, seperti Minggu Tenang menjelang pemungutan suara.
Dalam waktu tersebut, pasangan calon dilarang untuk berkampanye, sehingga memungkinkan adanya pertemuan dengan civitas akademika di kampus-kampus yang ingin mengadakan diskusi.
"Solusi kedua yang kami tawarkan adalah untuk mengadakan acara tersebut pada Minggu Tenang. Kampus bisa berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu untuk memastikan acara berjalan sesuai dengan ketentuan. Waktu tersebut sangat memungkinkan karena tidak ada kegiatan kampanye yang diperbolehkan," ucap GPS.
Sebelumnya Rektor Undiknas, Nyoman Sri Subawa mengatakan Dialog Kebangsaan yang rencananya akan dihadiri kedua pasangan calon gubernur Bali terpaksa dibatalkan. Menurutnya, pembatalan ini dilakukan untuk menjaga netralitas kampus di tengah tahapan Pilgub Bali 2024.
"Kami berharap semua pasangan calon bisa hadir, karena namanya dialog itu kan kedua belah pihak. Kami ingin kampus kami tetap independen," ujar Subawa.
Rektor Undiknas juga menyayangkan ketidakhadiran Mulia-PAS dalam acara tersebut. Namun, dengan penundaan acara ini, Subawa berharap tidak ada pihak yang merasa dirugikan, dan kampus tetap menjaga prinsip netralitas dalam proses Pemilu. 012
TAGS :