Peristiwa

P4S Inspirasi dan Inisiator Jejaring Kerjasama Pertanian, Kementan RI Kembangkan Beragam Produk Tani

 Senin, 26 September 2022 | Dibaca: 477 Pengunjung

Kementan RI meningkatkan sektor pertanian di tanah air untuk maju dengan memanfaatkan keberadaan P4S, di mana P4S menjadi pelopor produk-produk pertanian agar memiliki nilai tambah, Senin (26/9/2022).

www.mediabali.id,

Kementerian Pertanian (Kementan) RI mempopulerkan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) di dalam Forum Nasional (ForNas) yang melibatkan jejaring dari berbagai daerah di tanah air, di Desa Kesiman Kertalangu, Senin (26/9/2022).

P4S hadir di masyarakat tanah air sebagai upaya memajukan dan mengembangkan sektor pertanian. P4S merupakan lembaga swadaya masyarakat yang akan diberdayakan konsep dan keberadaannya oleh Kementan RI.

"Pertanian membutuhkan kerjasama, kalau berhasil ya kebersamaan. Pertanian juga membutuhkan semua pihak untuk turun tangan, baik masyarakat, pemerintah, dan berbagai sektor sehingga harus jelas serta benar kerjasama yang dilakukan di lapangan baru bisa pertanian kita makin maju," ucap Menteri Pertanian Prof. Dr. H. Syahrul Yasin Limpo, S.H., M.Si., M.H.

Mentan Dr. Syahrul Yasin menekankan bahwa pertanian di Indonesia amat potensial untuk dikelola secara maksimal, karena didukung iklim tropis yang sangat baik setiap tahunnya.

Kemudian, di dalam mendukung pertanian, Mentan Syahrul Yasin bersyukur Presiden RI Joko Widodo telah memberikan dukungannya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebagai 'rangsangan' terhadap petani-petani yang membutuhkan permodalan.

"Jadi konsep P4S yang ada di Bali, sudah bagus. Tidak perlu banyak berteori, maka contoh baik yang ada di suatu daerah tinggal di aplikasikan di daerah lainnya. Termasuk petani milenial yang bagus, ayo kerja. Sebab di Indonesia, iklim sangat baik, angin dan matahari cukup, air setiap saat ada, termasuk tanah kita baik dataran rendah atau tinggi semuanya ada. Sekarang dibutuhkan bagaimana membangun network dan memberi energi melalui pelatihan-pelatihan," terangnya.

Bagi Syahrul Yasin, saat ini yang dibutuhkan petani salah satunya adalah permodalan dan semangat untuk bertani. Selain itu, Syahrul Yasin menyinggung BUMN juga harus hadir mendukung pertanian dengan membeli hasil atas produk pertanian.

"Ya harus dong (BUMN) beli produk pertanian. Kalau rakyat disuruh mencari pemasarannya sendiri kan susah. Tentu ini arahan Bapak Presiden RI, agar BUMN membeli hasilnya, tidak semuanya. Minimal untuk kepentingan pangan dasar, tentu BUMN akan back up, seperti jagung, kedelai, dan lainnya. Jangan disuruh rakyat, kemudian mereka tidak tahu siapa yang mau membeli (produk pertaniannya)," paparnya tegas, disela-sela penyelenggaran Fornas yang diadakan dari 24-27 September 2022.

Kemudian di Tahun 2023, Syahrul Yasin optimis apabila Indonesia akan swasembada jagung. Dari itu, Mentan juga akan melakukan upaya adaptasi pengembangan teknologi pertanian

"Tahun depan kita mulai dengan jagung, yang penting kita kurangi impor-lah. Kita kelola jagung, beli jagung yang rakyat punya, meski ada kualitasnya yang kurang, tapi kan rakyat kita dapat uang. Kita juga adaptasi teknologi pertanian kedepannya. Sedangkan, untuk kedelai terlalu besar impor kedelainya, itu karena IMF yang minta dulu, saat terjadi reformasi. Perintah Presiden RI ke semua menteri, sekarang kedelai tanam, pemerintah yang beli Rp 10 ribu. Maka mudah-mudahan kedelai yang tadinya masih dijual Rp 6.0000.,- an, dapat dibeli Rp 10 ribu atas perintah Presiden. Keberpihakan Presiden atas pertanian sangat luar biasa," katanya.

Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan RI, Prof. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr., mengatakan salah satu ciri dari P4S adalah inovasi produk yang menonjol, semuanya terlihat dari stand-stand yang dipajang dalam acara Fornas saat ini. Gerakan pembangunan lewat perdesaan juga dikuti dengan pengembangan pertanian, mulai dari terpenuhinya kebutuhan pangan dari desa, kecamatan, provinsi, hingga antar negara.

P4S memiliki peranan yang menonjol, antara lain sebagai pelaku usaha pertanian termasuk penyuluh pertanian yang terus menerus melakukan inovasi, aktivasi, untuk mengajak orang-orang di sekitarnya dalam menggenjot pertanian dengan memanfaatkan inovasi produk pertanian terkini. Ada termasuk lahan pertanian vertikal dan urban farming.

"SDM pertanian di tanah air, tidak boleh kalah dengan SDM di Amerika Serikat, China, Korea, dan negara lainnya. Suatu negara maju ditentukan oleh salah satunya, maju mundurnya sektor pertanian. Kemudian majunya pertanian, bukan karena alat-alat mesin pertaniannya, tetapi lewat majunya SDM pertanian. Jadi saya harap P4S sebagai garda terdepan, pelopor, dan motor penggerak untuk pertanian kita. Sudah banyak bahan olahan pertanian di tanah air yang di ekspor ke luar negeri, seperti pakan ternak yang sudah dikemas menarik buatan P4S, ada anggur dikemas jadi minuman, dan lain-lainnya,"  tegasnya.

Andi Burhan B, selaku Ketua Umum FK P4S Nasional, menekankan pertanian menjadi maju kedepannya dan berkembang potensial dengan ditunjang petani milenial dan P4S. "Singkat saja, 1 desa, 1 petani milenial, 1 P4S," pungkasnya. 012


TAGS :