Ekonomi

OJK Perkecil Gap Tingkat Literasi dan Inklusi di Bali, Gerakan Edukasi Keuangan

 Sabtu, 02 Desember 2023 | Dibaca: 469 Pengunjung

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu

www.mediabali.id, Denpasar. 

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali Kristrianti Puji Rahayu, mencermati perkembangan Sektor Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, dan Fintech Peer to Peer Lending Piutang Pembiayaan Perusahaan Pembiayaan di Bali pada posisi September 2023 masih menunjukkan pertumbuhan yang cukup tinggi. 

Menurut Puji Rahayu, pembiayaan tersebut didominasi pembiayaan kepada Perdagangan besar dan eceran; Reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor serta pembiayaan kepada aktivitas penyewaan dan sewa guna usaha tanpa hak opsi; Ketenagakerjaan; Agen perjalanan; dan Penunjang usaha lainnya.

"Jadi terhadap pembiayaan dari perusahaan pembiayaan di Bali mencapai Rp10,26 triliun, tumbuh 57,38 persen yoy sedikit melandai dibandingkan posisi Agustus 2023 yang tumbuh sebesar 59,77 persen yoy, namun meningkat tajam dibandingkan posisi September 2022 yang tumbuh 2,09 persen yoy," ujarnya Puji, beberapa waktu. 

Ia melanjutkan penyaluran pembiayaan melalui Fintech peer to peer lending terus menunjukkan pertumbuhan double digit sebesar 36,72 persen yoy, yakni sebesar Rp846,54 miliar, meningkat dibandingkan Agustus 2023 yang tumbuh sebesar 33,90 persen yoy.

"Pembiayaan modal ventura sebesar Rp86,46 miliar atau tumbuh 11,59 persen yoy, sedikit melandai dibandingkan pertumbuhan Agustus 2023 yang sebesar 14,64 persen yoy, namun mengalami kenaikan cukup tinggi dibandingkan dengan posisi September 2022 yang tumbuh sebesar 9,43 persen yoy," lanjutnya.

Sementara itu, pada tingkat pembiayaan bermasalah relatif rendah dan terkendali. Tingkat Non Performing Financing (NPF) posisi September 2023 untuk Perusahaan Pembiayaan sebesar 1,37 persen, Perusahaan Modal Ventura sebesar 1,34 persen, dan Tingkat Wan Prestasi 90 hari (TWP 90) dari Fintech Lending yang juga sebesar 1,03 persen.

Dari tinjauan persentase terkait, perlu adanya edukasi dan pelindungan konsumen OJK Provinsi Bali dengan berkomitmen mendorong peningkatan financial wellbeing masyarakat melalui perluasan jangkauan program literasi dan edukasi.

"Selain itu, perlu inklusi keuangan yang diharapkan dapat menjangkau masyarakat baik di perkotaan maupun perdesaan," imbuh Puji.

Oleh karenanya, upaya tetap dilakukan guna memperkecil gap tingkat literasi dan inklusi di Bali. Dari itu, OJK Provinsi Bali terus melakukan bauran strategi yang dilaksanakan antara lain melalui edukasi keuangan secara tatap muka, edukasi keuangan secara online, aliansi strategis, dan juga melalui edukasi keuangan secara tematik. 

"Pada Tahun 2023 hingga Oktober, OJK Bali telah melaksanakan 342 kegiatan edukasi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali yang telah menjangkau lebih dari 47 ribu orang, dan juga edukasi melalui sosial media yang menjangkau lebih dari 183 ribu orang selama Tahun 2023 hingga bulan Oktober," tutupnya. 012


TAGS :