Peristiwa
Mahasiswa di Kuta Selatan Tewas di Kostan, Keluarga Minta Usut Kasus Ini
Rabu, 22 November 2023 | Dibaca: 558 Pengunjung
Perbincangan penemuan jenazah laki-laki Aldi Sahilatua Nababan inisial ASN (23), masih menjadi misteri karena viral permintaan keluarga korban diusut lebih lanjut, Rabu (22/11/2023).
Temuan jenazah laki-laki Aldi Sahilatua Nababan inisial ASN (23) diduga berstatus mahasiswa Elizabeth International Bali, masih diselidiki penyidik Sat. Reskrim Polresta Denpasar dan Polsek Kuta Selatan.
Penyelidikan terkait setelah ditemukan mayat ASN, pada Sabtu (18/11/2023) sekira Pukul 08.30 Wita di Tempat Kejadian Perkara (TKP) Kamar Kost-kostan No. 10 Gg. Kunci, bertempat di Depan Ex. Tragia Kelurahan Benoa Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung.
Korban ASN asal Medan, masih berstatus mahasiswa swasta. Mayat korban pertama kali di temukan oleh pemilik Kos bernama Nyoman Risup Artana (43), dia curiga apabila di sekitar kamar korban dipenuhi lalat hijau.
Saksi Nyoman Risup, berusaha mengecek dengan mengetuk pintu kamar kost korban ASN. Akan tetapi, tidak ada respon.
Selain itu, kecurigaan bertambah karena saksi Nyoman Risup melihat ada darah keluar dari bawah pintu kamar kost. Saksi langsung melapor ke Polsek Kuta Selatan.
Segera setelah petugas kepolisian datang dan kamar kost dibuka dengan bantuan tukang kunci karena terkunci dari dalam, saat ditemukan korban ASN dalam keadaan terlilit tali tampar ikat di dalam kamar kostnya.
Temuan korban ASN, dia tergantung nyandar di pintu kamar dengan kedua kaki nyentuh lantai, korban ASN sudah mengeluarkan darah dari hidung dan mayat ditemukan proses pembengkakan dan kulit mengeluarkan cairan.
Diungkapkan Kasat Reskrim Polresta Denpasar Kompol Losa Lusiano Araujo, S.IK., bahwa kasus kematian korban ASN telah dilakukan pemeriksaan autopsi oleh tim dokter dari Rumah sakit Bhayangkara Medan, terhadap jenazah. Selain itu, telah dilakukan pemeriksaan tambahan, yaitu pemeriksaan Toksikologi dan Patologi.
“Saat ini kami masih berkoordinasi dengan tim Dokter Forensik RS. Bhayangkara Medan menunggu hasil pemeriksaan autopsi,” papar Kasat Reskrim, Rabu (22/11/2023)
Melalui penanganan awal pihak kepolisian, orang tua korban membuat surat pernyataan tidak memberikan persetujuan untuk melakukan autopsi terhadap jenazah dan hanya mengizinkan dilakukan tindakan suntik formalin terhadap korban, serta pengiriman jenazah ke kampung halaman yang dituangkan dalam surat pernyataan dari orang tua korban. Termasuk juga orang tua korban siap menerima segala bentuk konsekuensi yang akan timbul di kemudian hari.
Kemudian saat jenazah korban sampai di Medan, orang tua korban ASN mencabut surat pernyataan penolakan otopsi jenazah korban ASN yang sebelumnya dibuat dan orang tua korban meminta dilakukan autopsi di RS. Bhayangkara Medan.
Sementara itu, dalam akun viral @monalisanababan yang menyatakan sebagai kakak kandung dari korban ASN, tampak tidak terima atas kematian sang adik.
Monalisa Nababan mengungkapkan rasa tidak terimanya karena sang adik diduga meninggal dengan cara dibunuh di TKP Kamar Kost-kostan No. 10 Gg. Kunci, Jalan By. Pass Ngurah Rai No. 23 Benoa Kutsel, Badung.
"Alat kelamin pecah dan mengeluarkan darah, sekujur tubuh lebam, mulut dan hidung mengeluarkan darah, engsel siku tangan bergeser. Kasus ditangani Polsek Kutsel dan Polresta Denpasar," terang dalam akun @monalisanababan.
Lanjut diterangkan apabila jenazah sedang di autopsi di RS Bhayangkara Medan. Namun, pihak keluarga disebut tidak diperbolehkan ikut menyaksikan proses autopsi.
"Sementara kami pihak sudah memberi opsi untuk diwakilkan dokter yang ditunjuk keluarga, tapi tidak diterima oleh dokter forensik Desi dan bahkan ruangan bedah dikunci rapat serta dikawal penjaga. Kami tidak diperbolehkan mendokumentasikan jenazah dari mulai pembukaan peti sampai di autopsi. Saya Monalisa Nababan sebagai kakak kandung dan seluruh keluarga besar Aldi memohon sangat dengan Bapak Presiden Jokowi dan Kapolri, untuk menangkap dan menghukum seberat-beratnya yang membunuh adik saya Aldi," tegasnya. 012
TAGS :