Peristiwa

Literasi Digital Cegah Pergeseran Informasi Akibat Isu Media Sosial

 Kamis, 13 Juni 2024 | Dibaca: 398 Pengunjung

Suasana FGD diinisiasi JMSI Bali, dengan membahas literasi digital dalam menghadapi Pilkada serentak 2024, Kamis (13/6/2024) di Puri Nusa Indah Hotel, Denpasar.

www.mediabali.id, Denpasar. 

Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Bali, menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk ‘Literasi Digital dalam Menjaga Situasi Kamtibmas Menjelang Pilkada Serentak Tahun 2024 di Provinsi Bali’. Hal ini bekerja sama dengan Polda Bali, bersama organiasi pers seperti PWI, IJTI, AJI, AMSI, dan SMSI.

Sekretaris JMSI Bali Gusti Ngurah Arya Utama Putra mengucapkan terima kasih atas kinerja panitia JMSI dalam mempersiapkan FGD, di mana tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan literasi digital di kalangan pers dan masyarakat umum. “Supaya kita mendapatkan masukan dan informasi dari para narasumber dalam menjaga situasi Kamtibmas,” ujar Gusti Ngurah, Kamis (13/6/2024).

Ketua JMSI Bali Nyoman Ady Irawan menjelaskan arus informasi jelang Pilkada 2024, sangat penting untuk menjaga keamanan. Oleh karena itu, FGD ini digelar sekaligus menyamakan persepsi demi menjaga Kamtibmas jelang Pilkada 2024.

“Kegiatan ini diinisiasi JMSI dan Ditintelkam Polda Bali, yang membahas literasi digital dan Kamtibmas. Situasi Pilkada 2024 ini agar tetap terkendali, semua pihak bertanggung jawab, termasuk teman-teman kita di Pers," ucapnya.

Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol. Jansen Avitus Panjaitan S.I.K., MH., menuturkan di era informasi dan teknologi yang sangat pesat juga harus diikuti kewaspadaan tidak saja di dunia nyata, tetapi di dunia maya yang saling berkaitan.

“Perkembangan teknologi yang pesat, era digital ini kita tidak menutup mata kecanggihan informasi. Media sosial menjadi salah satu tolak ukur. Kadangkala berita yang diinformasikan pertama, entah benar atau tidak sering dimunculkan di masyarakat. Masyarakat justru sering mengabaikan fakta-fakta positif, setiap orang memiliki kebenarannya masing-masing. Bahkan, berita diulang-ulang terus menerus dan viral, padahal faktanya tidak benar demikian. Nah, hal ini harus setiap orang sikapi dengan jernih, kebenaran haruslah terjaga secara baik,” tegas Jansen mantan Wakapolresta Badung.

Pihaknya menegaskan kondisi masyarakat Bali, tidak dipungkiri semakin dikenal sebagai destinasi pariwisata terbesar di dunia. Karena sebab itu, dibutuhkan keamanan dalam menjaga setiap objek wisatanya. “Kunci pariwisata yang maju, tentu saja harus dijaga keamanannya,” ucap Mantan Kapolresta Denpasar ini.

Selain itu, Pilkada 2024 supaya menjadi momentum meningkatkan Kamtibmas, termasuk mencegah isu-isu SARA. Bagi Jansen, di era keterbukaan berdemokrasi dan masyarakat telah semakin kritis terhadap pemerintahan serta kepolisian. Dari itulah, semua pihak dituntut saling beradaptasi dengan baik, termasuk menerima kritikan masyarakat. “Ini jelas perlu peranan serta masyarakat. Supaya kita hindari isu-isu SARA dan isu wisatawan yang berulah di masyarakat,” kata pria asal Medan, Sumatera Utara ini.

Sejumlah narasumber berbagi dan berdiskusi atas persoalan literasi digital, yakni Nyoman Ady Irawan dari JMSI, Made Dwi P dari Humas Pemprov Bali, dan perwakilan Ditreskrimsus Polda Bali AKP Andi Prasetyo, SH. 012


TAGS :