Ekonomi
Kekuatan Visi-Misi Koster - Giri di Bidang Ekonomi (1), Inovatif Global Berakar Kearifan Lokal
Selasa, 10 Desember 2024 | Dibaca: 1312 Pengunjung
Oleh Prof. Dr. Ida Bagus Raka Suardana, SE.,MM. (Dekan FEB Undiknas Denpasar)
Jika kita menganalisis Program visi-misi Gubernur Bali terpilih I Wayan Koster – Giri Prasta 2025-2030 dalam sektor ekonomi, terlihat bahwa yang ditawarkan adalah pendekatan inovatif yang berakar pada kearifan lokal, sekaligus berpandangan global.
Dengan fokus pada Ekonomi Kerthi Bali, program ini mencakup pertanian, kelautan dan perikanan, perindustrian dan perdagangan, UMKM dan koperasi, ekonomi kreatif dan digital, serta pariwisata yang bertujuan untuk mewujudkan Bali yang sejahtera dan berkelanjutan.
Di sektor unggulan pertama, yakni sektor pertanian, terlihat bahwa pertanian organik menjadi prioritas utama dalam kebijakan ekonomi Bali. Dengan menerapkan Perda No. 8 Tahun 2019 tentang Sistem Pertanian Organik, Bali akan dijadikan pusat pertanian organik terkemuka. Keunggulan ini diperkuat upaya meningkatkan produktivitas, kualitas hasil tani, dan pelestarian lahan sawah.
Tidak hanya itu, alih fungsi lahan produktif dilarang secara tegas, menunjukkan komitmen Koster-Giri terhadap ketahanan pangan jangka panjang. Program tersebut juga didukung teknologi tepat guna untuk mengubah lahan tidur menjadi produktif.
Bali diupayakan akan berhasil memadukan tradisi agrarisnya dengan inovasi modern, seperti diversifikasi pangan dan pengembangan sistem pertanian perkotaan (urban farming). Langkah-langkah ini menciptakan solusi berkelanjutan untuk kebutuhan pangan lokal hingga ekspor, sekaligus meningkatkan daya saing produk pertanian Bali.
Dalam sektor kelautan dan perikanan, visi Gubernur Koster-Giri menempatkan pengelolaan sumber daya laut secara berkelanjutan sebagai prioritas utama. Bali tidak hanya melindungi kawasan lautnya melalui regulasi seperti Peraturan Gubernur No. 24 Tahun 2020 tentang Pelindungan Danau, Mata Air, Sungai, dan Laut, tetapi juga mengoptimalkan potensi ekspor hasil laut.
Pengembangan Kelompok Bersama Satupintu (KBS) untuk sektor perikanan budidaya dan garam tradisional menciptakan model bisnis yang efisien dari hulu ke hilir. Garam tradisional Bali, misalnya, kini memiliki indikasi geografis yang diakui, memperkuat posisi produk lokal di pasar nasional dan internasional. Komitmen melarang kawasan pengolahan garam menjadi fasilitas wisata juga menunjukkan langkah maju dalam menjaga nilai budaya dan ekonomi lokal.
Salah satu kekuatan utama program ini adalah memadukan branding budaya Bali dalam industri lokal. Produk-produk seperti kain tenun endek, arak Bali, dan kerajinan rakyat mendapatkan tempat istimewa sebagai penopang ekonomi.
Peraturan Gubernur No. 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Lokal menjadi landasan untuk mempromosikan produk-produk ini di pasar global. Tidak hanya berorientasi pada pasar, pemerintah juga mendukung peningkatan kualitas produk dengan teknologi modern. Rumah Desain Produk dan Kemasan didirikan untuk memastikan produk lokal memiliki daya tarik kompetitif di pasar internasional. Program ini memperluas akses ekspor, sekaligus memperkuat ekonomi lokal Bali sebagai destinasi budaya dan wisata global.
Visi Koster-Giri juga menempatkan UMKM dan koperasi menjadi tulang punggung ekonomi Bali, dengan fokus pada peningkatan kualitas dan daya saing produk. Bali mendukung pengembangan koperasi produksi yang melibatkan petani, nelayan, perajin, hingga peternak.
Dengan akses mudah ke modal dan pelatihan berbasis teknologi digital, UMKM Bali akan mampu bersaing di pasar global. Inisiatif ini juga memanfaatkan platform digital untuk memperluas jaringan pemasaran. Festival dan pameran produk lokal secara virtual maupun konvensional menjadi ajang penting untuk memperkenalkan produk UMKM Bali ke dunia.
Dalam paparan pada visi-misi, pemimpin Bali yang dekat dengan para pelaku ekonomi ini juga menyadari potensi besar ekonomi kreatif dan digital untuk generasi muda Bali. Dengan menciptakan ekosistem start up dan inovasi teknologi informasi, Bali tidak hanya mempertahankan identitas budayanya tetapi juga menjadi pusat ekonomi kreatif yang dinamis. Pelaku UMKM didorong untuk memanfaatkan teknologi digital, menciptakan kolaborasi antara tradisi dan inovasi modern.
Visi-misi ekonomi Gubernur Wayan Koster-Giri Prasta 2025-2030 menawarkan pendekatan menyeluruh yang menempatkan kearifan lokal sebagai fondasi pembangunan. Program-program ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Bali tetapi juga menjadikan Bali sebagai model pembangunan ekonomi berkelanjutan yang harmonis dengan lingkungan. Dengan implementasi yang konsisten, Bali siap menjadi pusat ekonomi kreatif, agraris, dan maritim kelas dunia. (***)
TAGS :