Ekonomi
Investor Tiongkok Investasi ke Bali, Sembahyang ke Puri Gerenceng Memohon Restu
Minggu, 27 Agustus 2023 | Dibaca: 311 Pengunjung
Investasi di Bali tertarik dikembangkan Jianxin Technology Company asal Tiongkok, mereka meminta restu dengan berkunjung dan sembahyang ke Pamerajan Agung Puri Gerenceng Pemecutan, Kota Denpasar, Minggu (27/08/2023).
Investasi berkembang di Bali, tidak saja tumbuh pada sektor pariwisata, tetapi dalam bidang kontraktor hingga sanitasi yang mana cukup menjanjikan. Namun begitu, investasi tetap mencermati lingkungan alam, kultur budaya, hingga kebutuhan masyarakat Bali agar lebih bermanfaat kedepannya.
Pengembangan investasi direncanakan rombongan Jianxin Technology Company asal Tiongkok yang dipimpin Chairman Mr. Dong Hongwei, yang tiba ke di Bali untuk mengunjungi tokoh Puri Gerenceng Pemecutan Anak Agung Ngurah Agung (Gung Gerenceng), Minggu (27/08/2023).
Baca juga:
AEBF 2023 Berakhir, Percepatan Konektivitas Energi Menuju Pertumbuhan ASEAN Berkelanjutan
Diungkapkan Gung Gerenceng, sudah banyak tamu-tamu penting dan kenegaraan mengunjungi Puri Gerenceng. Pengalaman ini tentu memberi peluang untuk Bali, secara luas selain karena dikenal dengan pariwisata dan budayanya, Bali juga sangat penting mengembangkan investasi.
Sejumlah investasi yang dikembangkan baik di bidang properti, univeristas, perbankan, koperasi, finance, pembangunan waduk, sanitasi, pengolahan sampah, property, hingga smelter.
"Beliau datang ke Puri Gerenceng untuk memohon doa restu, di mana seandainya akan berbisnis dan membuka lapangan pekerjaan. Tujuannya adalah investasi, baik di sektor properti, universitas, dan lain-lainnya. Jadi mereka baru pertama kali datang ke sini, mereka yakin dengan Bali dan datang ke Puri Gerenceng untuk memohon doa restu," ujarnya.
Ditambahkan Gung Gerenceng, tentu saja dengan adanya investasi dari luar Bali, setidaknya dapat meningkatkan kembali sektor perekonomian Bali. Sebab, Bali baru-baru ini bangkit pasca mengalami Covid-19, sehingga setiap orang saling berupaya membantu ekonomi untuk kembali normal.
"Harapan kami kalau mereka mau investasi, tentu supaya ekonomi Bali kembali baik dan meningkat. Mereka datang serta diharapkan langsung mempromosikan ke negaranya. Namanya investasi siapa saja boleh berinvestasi, asalkan sesuai prosedur yang ada di Indonesia," tegasnya.
Tamu Tiongkok diajak masuk ke dalam Puri Gerenceng dan sebelumnya dibalutkan kain khas Bali (kamen), dikalungi bunga, dan para tamu memakai udeng.
Dikatakan General Manager Jianxin Indonesia Mr. Bruce Lan bahwa banyak ruang investasi yang berpeluang dikembangkan di Bali, salah satunya mengenai pengelolaan air kotor dan sanitasi. Hal ini dinilai perlu dioptimalkan ke depan, sehingga memberikan manfaat ke pemerintah dan masyarakat Bali.
"Bali sangat bagus untuk orang China berinvestasi, jadi bukan hanya jalan-jalan. Kita akan lihat lagi (peluang) di luar sektor pariwisata, kami coba kerja sama. Nah, kalau belum datang (ke Bali) kan belum tahu apa yang mau dibuat, di sini mungkin akan dikembangkan pengolahan air kotor (sanitasi) dan lainnya. Nilai investasinya akan dihitung dahulu," katanya, didampingi
Sebelumnya, investor asal Tiongkok menyatakan sudah melakukan investasi di Sulawesi Tenggara dan bekerja sama dengan Haji Jusuf Kalla. 012
TAGS :