Teknologi
Bali Menuju Net Zero Emission 2045, Dukung Energi Terbarukan
Jumat, 24 November 2023 | Dibaca: 473 Pengunjung
Energi baru terbarukan optimis membantu Bali Net Zero Emission 2045, dalam diskusi Transisi energi dan konservasi lingkungan: Menuju Pembangunan Berkelanjutan di Bali, Sabtu (24/11/2023).
Perubahan pemanfaatan sektor energi ke depan, tidak dipungkiri menuju mandiri energi terbarukan, seperti memanfaatkan sampah atau tenaga surya.
Narasumber di antaranya, Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa; Ketua Center of Excellence Community Based Renewable Energy (CORE) Universitas Udayana Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari; dan Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi Bali Ida Bagus Setiyawan.
"Di Bali kesadaran masyarakat mengenai keberlanjutan isu-isu lingkungan sudah sangat baik. Namun, kesadaran itu belum cukup, di mana masih perlu diterjemahkan ke dalam gaya hidup, perlu terstruktur, sistemik dan masif," ujar Fabby Tumiwa, Sabtu (25/11/2023) dalam diskusi bertajuk Transisi energi dan konservasi lingkungan: Menuju Pembangunan Berkelanjutan di Bali.
Bagi Fabby, potensi Bali terhadap energi surya sangat tinggi, termasuk energi angin, dan laut. Sejauh ini energi listrik di Bali, masih ditunjang energi batu bara.
Sedangkan, di Bali dengan potensi atap rumah yang dimiliki warga masyarakat, tentu dapat dipergunakan untuk menerapkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Maka itu, Bali Net Zero Emission 2045 ini menjadi misi bersama seluruh masyarakat.
"Kami memiliki misi, di mana Bali dapat memanfaatkan energi baru terbarukan, sehingga listriknya 100% dapat menjadi bersih dan mandiri," ucapnya.
Kadisnaker ESDM Prov. Bali IB Bagus Setiyawan menambahkan mendukung program Net Zero Emission 2045, tentu sudah dilakukan beberapa kali diskusi baik dengan dari civitas Unud dan IESR.
"Pemprov Bali tentu telah memperhitungkan, bagaimana menuju Net Zero Emission 2045. Tetapi, ini menjadi tantangan cukup berat tidak saja Bali, tapi juga nasional. Di sisi lain, posisi Bali sangat besar untuk memanfaatkan PLTS," tegasnya.
Ditambahkan Prof. Ida Ayu Dwi Giriantari, tidak memungkiri dalam menuju Bali Net Zero Emission 2045 harus ditunjang Sumber Daya Manusia (SDM) dan keseriusan masyarakat dalam memanfaatkan energi surya seperti telah sering sampaikan.
"Saya yakin dengan potensi-potensi yang sekarang dimiliki Bali, masih dapat terus mengembangkan PLTS, baik tenaga surya dan angin di Bali. Ke depan 2024-2025 akan dibangun di daerah Nusa Dua dan sekitarnya. Semuanya dilakukan secara bertahap," tegasnya. 012
TAGS :